Mohon tunggu...
Fifin Nurdiyana
Fifin Nurdiyana Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

PNS, Social Worker, Blogger and also a Mom

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Terima Kasih Valentine, Terima Kasih Mantan

21 Februari 2017   21:28 Diperbarui: 23 Februari 2017   18:24 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perlahan aku memasuki koridor restaurant yang telah ditunjuk Hans. Namun tiba-tiba perasaanku tidak enak. Banyak tamu berdatangan. Seperti sebuah acara makan malam yang tidak biasa. Lebih tepatnya seperti sebuah perayaan pesta.

“mmm maaf mbak, saya mau nanya, ini ada acara pesta ya ?” tanyaku memberanikan diri pada seorang wanita cantik yang sedang berdiri menyambut para tamu.

“iya mba...acara pertunangan...” jawab si mbak sambil tersenyum ramah

Hatiku semakin tak karuan. Namun tetap kulangkahkan kakiku masuk ke dalam restaurant. Benar saja, suasana perayaan pesta begitu meriah. Kulihat beberapa orang tengah asyik berdansa. Sebagian lagi begitu menikmati sajian masakan yang telah disediakan sambil saling bercengkerama.

Ya tuhan, ini pasti acara pertunangan Hans. Tidak salah lagi. Haruskah aku mengalami kepedihan untuk kedua kalinya, di bulan yang sama dengan orang yang sama ??? kenapa aku begitu bodohnya bisa terpedaya oleh perasaanku sendiri ? pelupuk mataku mulai terasa panas. Buliran airmata mendadak berdesakan ingin keluar. Sekuat tenaga aku menahannya. Aku tak boleh menangis.

“Hai Rey...” seseorang menepuk pundakku

Aku menoleh dan setengah terkejut, “Hans...”

“Yuk masuk...ngapain bengong disini aja...” ajaknya

Aku menggeleng, “selamat ya Hans...” ucapku lirih

Hans mengernyitkan dahinya, “Selamat ? selamat apa Rey ?”

“undangan makan malam kamu ternyata acara pertunangan kamu ya...selamat...” kataku pelan dengan mata berkaca-kaca

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun