[caption caption="kartu listrik prabayar (sumber:dokpri)"][/caption]
Dalam gulita semuanya menjadi pekat. Hanya terdengar nafas yang terengah. Raga terdiam dalam kebisuan. Menunggu pagi dengan terangnya. Raga kembali hidup tanpa kebutaan. Terlihat senyuman yang tertunda semalam. Mencoba kembali menguntai asa, merajut cita-cita, memintal impian...tanpa gelap tanpa gulita tanpa pekat...(sebuah petikan puisi karya fien)
Bayangkan...jika gelap mengelilingi kita, tak ada cahaya yang menerangi, tak ada geliat kehidupan, tak ada senyum yang merekah. Sepi, senyap, dingin, hampa dan kegelisahan akan melanda. Dunia akan membisu dan membuta.
Terlihat jelas, betapa berharganya arti sebuah terang. Betapa pentingnya peran listrik dalam kehidupan sehari-hari. Memang, tanpa listrik kehidupan akan tetap berjalan, namun lumpuh. Seorang bapak takkan dapat bekerja karena peralatan kerjanya menggunakan listrik. Ibu takkan dapat memasak karena peralatan memasaknya menggunakan listrik. Anak takkan dapat belajar karena untuk belajar ia membutuhkan penerangan dan itu berasal dari listrik.
Hampir di semua sisi kehidupan menempatkan listrik sebagai instrumen utamanya. Rumah, perkantoran, sekolah, pabrik, tempat usaha, restauran, dll semuanya menggunakan listrik dalam aktifitasnya. Jadi bisa dibayangkan jika listrik tidak dapat diakses, maka yang ada adalah kekacauan dimana-mana. Kehidupan menjadi lumpuh.
Karena itulah, jangan heran kalau kebutuhan permintaan akan pasokan listrik sangat besar. Pemerintah melalui PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) sangat memahami kondisi ini dan berusaha memberikan layanan listrik secara menyeluruh di setiap daerah. Berbagai cara diupayakan mengingat untuk memenuhi kebutuhan listrik secara menyeluruh juga bukan tanpa kendala. Kendala utama adalah ketersediaan energi yang berbatas sementara kebutuhan permintaan akan listrik semakin lama semakin besar.
Hal ini menjadi PR bukan hanya untuk PLN tapi juga kita semua. Di satu sisi listrik harus diupayakan keberadaannya namun di sisi lain kita akan menghadapi alam. Jika energi listrik terus-menerus kita eksploitasi maka tak menutup kemungkinan alam akan terkikis dan perlahan mengalami kepunahan. Tentu saja hal ini akan membawa dampak yang tidak baik bagi kehidupan.
Berada dalam situasi ini, dibutuhkan solusi bijak baik dari pemerintah maupun seluruh lapisan masyarakat. PLN sendiri telah mengupayakan solusi pintarnya melalui program Listrik Pintar. Program yang mengedepankan efektifitas dan efisiensi dalam penggunaan listrik sehari-hari. Secara tidak langsung masyarakat diajak untuk “hemat listrik” dengan cara yang lebih mudah.
Program Listrik Pintar tak lain adalah Program Listrik Prabayar, dimana para konsumen listrik disuguhi pelayanan listrik dengan cara pembelian pulsa listrik atau sering disebut token. Untuk pemenuhan kebutuhan listrik maka konsumen harus membeli token terlebih dahulu sesuai dengan yang dibutuhkan.
Dengan Listrik Prabayar, masyarakat diharapkan dapat lebih bijak dalam menghemat penggunaan listrik. Dan kalian tahu dampak besar jika seluruh masyarakat telah bergerak untuk turut berpartisipasi dalam penghematan energi ? Dengan hemat energi maka subsidi untuk penyediaan energi dari pemerintah dapat dialihkan untuk kebutuhan lainnya yang berguna untuk membantu meningkatkan kesejahteraan Indonesia.
Pada tahun 2010, Pemerintah Indonesia menghabiskan sekitar Rp. 144 Triliun untuk menyubsidi penyediaan energi. Jumlah ini tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan subsidi pendidikan, kesehatan, pangan dan pajak jika digabung. Dan jika hemat energi kita lakukan maka subsidi dapat dialihkan untuk sektor yang lain, yaitu setara dengan menciptakan 360 juta sekolah gratis (sekitar 360 juta anak SD bisa sekolah gratis), 140 ribu puskesmas dapat dibangun, 2 Milyar paket sembako dapat dibagikan pada rakyat miskin atau 4,8 Milyar kantong benih dapat dibagikan kepada petani. Luar biasa bukan ?!
[caption caption="kampanye hemat energi (sumber:dokpri)"]
[caption caption="Map Data EECCHI, Kementerian ESDM, Danish EM A/S, Danida (sumber:dokpri)"]
Lantas, apa saja yang dapat dilakukan masyarakat dalam turut mendukung upaya hemat energi selain dengan menggunakan Listrik Pintar ? simak 10 langkah-langkah aksi sederhana yang dapat dilakukan berikut :
1. Mulai sekarang hentikan kebiasaan menggunakan banyak colokan dalam satu terminal listrik.
[caption caption="perilaku salah dalam menggunakan listrik (sumber:dokpri)"]
3. Lakukan penghijauan di pekarangan rumah agar sirkulasi udara baik sehingga tak perlu terus-menerus menyalakan AC
4. Pilihlah peralatan elektronik yang bertanda khusus “Low Watt”
5. Gunakan peralatan elektronik sesuai dengan petunjuk penggunaannya, sebab seringkali ketidaktahuan penggunaan elektronik dengan benar justru berdampak pada pemborosan listrik. Salah satu contoh penggunaan AC di kamar. AC dalam keadaan menyala namun pintu kamar dibiarkan terbuka lebar. Hal ini dapat membuat boros listrik karena mesin AC dipaksa untuk menyerap listrik lebih banyak karena harus bekerja lebih besar/berat.
6. Jangan pernah tinggalkan charger ponsel dalam posisi menancap di colokan listrik.
7. Hendaknya matikan peralatan elektronik/listrik ketika akan meninggalkan rumah.
8. Ikuti program nasional hemat lisrik 17.00-22.00 yang artinya sejak pukul 17.00 hingga 22.00 masyarakat diharapkan mematikan satu bola lampu karena pada waktu itu merupakan beban puncak energi bagi PLN.
9. Turut berempati dan memperingati Earth Hour setiap tahun dengan mematikan listrik selama satu jam yaitu mulai pukul 20.30 hingga 21.30.
10. Jadilah pribadi yang peduli dengan mengkampanyekan hemat energi kepada sekitar lingkungan kita agar semakin banyak masyarakat yang menyadari akan pentingnya hemat energi.
Tunggu apa lagi ? sudah saatnya kita gunakan Listrik Prabayar sebagai langkah pintar serta bergerak dengan mulai membiasakan dengan hal-hal sederhana yang tidak boros listrik untuk berhemat energi bagi kemaslahatan bersama. Dengan berhemat energi kita mendukung upaya menuju kehidupan yang lebih baik. Seorang Bapak dapat giat bekerja karena akses listrik yang menunjang pekerjaannya tidak terganggu, peran Ibu dalam rumahtangga dapat berjalan dengan baik untuk menciptakan rumahtangga yang sejahtera dan anak dapat menggapai cita-citanya dengan belajar tanpa terganggu listrik yang padam. Dana penghematan juga dapat digunakan untuk menyokong bidang-bidang lainnya seperti pendidikan, kesehatan, pertanian maupun bidang kesejahteraan lainnya serta memasok akses listrik lebih meluas hingga mencapai daerah-daerah yang terpencil.
Dari pemanfaatan Listrik Pintar akan menghasilkan penghematan energi dan penghematan energi dapat berdampak positif bagi kesejahteraan Bangsa Indonesia menuju ke titik yang lebih baik secara lebih adil dan merata.
SEMOGA !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H