Mohon tunggu...
Fifi Lutfiani
Fifi Lutfiani Mohon Tunggu... Desainer - mahasiswa

membaca novel dam menggambar

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tuhan telah mati

12 Januari 2025   09:34 Diperbarui: 12 Januari 2025   09:34 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Tuhan telah mati 

                Dari pemikiran Nietzsche

Friedrich Nietzsche (1844--1900) adalah seorang filsuf Jerman yang pemikirannya telah mempengaruhi banyak bidang, dari filsafat, sastra, hingga psikologi dan seni. Pemikirannya yang radikal dan provokatif memberikan pandangan yang tajam tentang kehidupan, moralitas, kekuasaan, dan individu. Di tengah dinamika sosial dan politik yang kerap berubah, filsafat Nietzsche tetap relevan, terutama ketika kita melihat bagaimana ia menggugat norma-norma yang ada dan mendorong individu untuk menanggalkan keterbatasan-keterbatasan sosial yang memenjarakan potensi sejati mereka. 

              Tuhan Telah Mati

Artikel ini saya tulis tentang  respons tentang Krisis Nilai Salah satu ungkapan terkenal Nietzsche adalah "Tuhan telah mati" (God is dead), yang mengungkapkan penurunan otoritas agama dalam kehidupan modern. Dan dalam masuk konteks saat ini, kita melihat semakin banyak orang yang mengalihkan kepercayaan dari agama tradisional menuju pandangan dunia yang lebih sekuler, materialistik, atau bahkan relativistik. Meskipun ungkapan ini sering disalahpahami,pandangan Nietzsche tidak bermaksud secara harfiah menyatakan kematian Tuhan, melainkan menggambarkan krisis nilai yang dihadapi oleh masyarakat Barat dan masyarakat modern saat ini . Dalam masyarakat modern, dengan semakin banyaknya perkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak orang kehilangan panduan moral yang dulu ditemukan dalam agama.

Nietzsche juga memandang  bahwa dengan kematian Tuhan, manusia harus menemukan makna hidup mereka sendiri, bukan berdasarkan dogma yang diturunkan, tetapi berdasarkan pencapaian pribadi dan kebebasan individu. Ini adalah tantangan besar bagi kita di era sekarang, di mana banyak orang merasa terasing dan kebingungan dalam mencari tujuan hidup yang mendalam. Nietzsche mengusulkan penciptaan nilai-nilai baru yang lebih humanis, yang dapat mengarah pada pembebasan individu dari kekangan tradisional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun