Tema : Iman Pengelolaan Sampah
Prinsip ini dalam kehidupan dapat mendorong untuk mengelola sampah dengan cara yang bertanggung jawab. Konsep kebersihan, tanggung jawab terhadap ciptaan Tuhan, kesederhanaan, dan penghindaran pemborosan dapat diterapkan untuk menciptakan masyarakat yang lebih sadar lingkungan dan lebih peduli terhadap pengelolaan sampah yang berkelanjutan.Pengelolaan sampah yang bijak tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga mencerminkan kesadaran  moral tentang hubungan kita dengan alam dan makhluk hidup lainnya.
Sangat memprihatinkan melihat bagaimana perilaku kita yang terus merusak alam demi keuntungan sesaat dan kepentingan pribadi. Semakin lama, kita semakin sulit menemukan alam yang masih segar. Apa yang terjadi hari-hari ini agaknya sulit membuat Tuhan bersukacita atas ciptaan-ciptaan-Nya. kita terus saja merusak kelestarian lingkungan. Membuang sampah sembarangan, sungai-sungai tercemar limbah industri dan buangan dari rumah-rumah pemukiman penduduk, asap kotor yang keluar dari cerobong pabrik-pabrik dan knalpot kendaraan, semua itu merusak segala keindahan yang Tuhan sediakan bagi kita.
Kerusakan lingkungan dan menipisnya lapisan ozone membuat dunia ini semakin lama semakin hancur. Segala tumbuhan hijau musnah, digantikan oleh besi-besi dalam berbagai bentuk. Semakin lama, kita yang diciptakan Tuhan secara istimewa semakin tidak menghargai karya Penciptanya. Selain merusak lingkungan, menghancurkan ekosistem, dan lain-lain, manusia juga berani saling membinasakan satu sama lain.
Padahal, kita semua sama-sama ciptaan Tuhan yang sangat berharga, bahkan mulia di mata-Nya. Namun, di mata sesama manusia, nyawa itu dihargai sangat murah, letaknya berada sangat jauh di bawah ego dan kepentingan diri sendiri. Tuhan sudah begitu baik dengan menganugerahkan keselamatan kepada kita lewat Kristus, tetapi kita begitu sulit untuk sekadar menghargai kebaikan-Nya.
Dalam kitab Kejadian pasal 1 (satu) tentang cerita penciptaan dikatakan bahwa manusia diciptakan bersama dengan seluruh alam semesta. Itu berarti bahwa manusia memiliki keterkaitan, ketergantungan dan kesatuan dengan lingkungan hidupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H