Mohon tunggu...
Fifi Laili Chamidah
Fifi Laili Chamidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahaiswa

Saya adalah mahasiswa ilmu komunikasi di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inovasi Ban Bekas: Solusi Kreatif dari Kelompok Baraka untuk Ekonomi Berkelanjutan Kelompok Difabel Tunada`ksa Baraka

17 Januari 2025   09:26 Diperbarui: 17 Januari 2025   09:50 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Pembangunan ekonomi berkelanjutan tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah atau sektor industri besar. Sebuah contoh yang menginspirasi datang dari Kelompok Baraka, komunitas difabel tunadaksa yang berhasil mengubah limbah ban bekas menjadi produk bernilai tinggi. Dalam dunia yang semakin terfokus pada masalah lingkungan dan ketimpangan sosial, inovasi ini memberikan solusi yang memadukan kedua isu tersebut secara kreatif dan efektif. Baraka bukan hanya mengurangi dampak negatif limbah, tetapi juga memberikan peluang ekonomi bagi mereka yang sering kali dianggap terpinggirkan dalam pembangunan sosial-ekonomi.

Kelompok Baraka telah berhasil membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk berkreasi dan berinovasi. Ban bekas, yang biasanya menjadi salah satu limbah yang sulit dikelola dan sering kali mencemari lingkungan, kini diubah menjadi produk-produk fungsional dan bernilai tinggi, seperti furnitur, kerajinan tangan, dan bahkan aksesori. Produk-produk ini tidak hanya memiliki nilai jual yang tinggi, tetapi juga menunjukkan potensi besar untuk mengurangi limbah sekaligus meningkatkan kesadaran tentang pentingnya keberlanjutan. Di tengah tantangan dunia yang semakin terjerat dalam masalah sampah, solusi berbasis kreativitas seperti ini memberikan angin segar dalam upaya menanggulangi kerusakan lingkungan.

Kegiatan ini dilaksanakan dari bulan September hingga Akhir Desember, Dengan adanya peranan aktif dengan kelompok yang beranggotakan 3 Mahasiswa Ilmu Komunikasi yaitu Faellen Yuan Dias Cercio, Syifa Naila Aura Purwantyas, Fifi Laili Chamidah.
Kegiatan ke 3 Mahasiswa tersebut dalam menjalankan Program ini tidak lepas dari monitoring dosen pembimbing yaitu, Mohammad Insan Romadhan S.Ikom.,M. Med.Kom

Namun, keberhasilan Kelompok Baraka tidak hanya terletak pada inovasi dalam daur ulang limbah ban bekas. Keberhasilan yang lebih besar adalah bagaimana mereka memberdayakan kelompok difabel tunadaksa yang terlibat dalam proses tersebut. Dalam masyarakat yang sering kali memandang sebelah mata kemampuan individu dengan disabilitas, Baraka membuktikan bahwa mereka mampu menghasilkan karya-karya berkualitas tinggi dan memberi dampak positif bagi perekonomian. Melalui pemberdayaan ini, Kelompok Baraka tidak hanya memberikan kesempatan ekonomi yang lebih luas bagi anggotanya, tetapi juga menunjukkan bahwa inklusi sosial dan ekonomi itu mungkin dilakukan, bahkan dapat menjadi pendorong keberlanjutan. Setiap produk yang dihasilkan, setiap langkah yang diambil, adalah bentuk pemberdayaan yang membangkitkan semangat dan membuka peluang bagi mereka yang sebelumnya terbatas oleh stigma atau aksesibilitas.

Selain itu, inovasi yang dilakukan Kelompok Baraka juga menyadarkan kita akan pentingnya ekonomi sirkular, di mana sumber daya diproses kembali menjadi produk yang bermanfaat, menggantikan pola konsumsi linier yang cenderung menghasilkan banyak sampah dan polusi. Melalui penerapan ekonomi sirkular ini, Baraka tidak hanya mendaur ulang ban bekas, tetapi juga mendaur ulang peluang---peluang yang membawa kebermanfaatan ganda: menjaga kelestarian lingkungan dan memberdayakan masyarakat yang terpinggirkan. Penerapan prinsip- prinsip ini mengarah pada pembangunan ekonomi yang lebih berkelanjutan, yang tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada kualitas hidup dan kesejahteraan sosial seluruh lapisan masyarakat. Dalam konteks ini, produk buatan Indonesia yang dihasilkan melalui prinsip ekonomi sirkular memiliki potensi besar untuk diekspor.

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Hal ini dapat menarik minat pasar internasional, Dengan memanfaatkan inovasi lokal dan sumber daya yang ada, Indonesia bisa memperkuat posisinya dalam pasar global sambil mendukung keberlanjutan lingkungan. Namun, meskipun pencapaian Kelompok Baraka sangat mengesankan, tantangan dalam menjaga keberlanjutan dan mengembangkan usaha ini masih besar. Sebagai usaha yang digerakkan oleh komunitas difabel, Kelompok Baraka membutuhkan dukungan lebih lanjut, baik dalam hal teknologi daur ulang yang lebih efisien, pelatihan untuk meningkatkan keterampilan anggota kelompok, maupun perluasan pasar untuk produk mereka. Untuk mengatasi ini, solusi yang dapat diterapkan meliputi peningkatan dukungan dari pemerintah dan lembaga swasta dalam bentuk pelatihan keterampilan serta akses ke teknologi daur ulang yang lebih efisien. Peningkatan kapasitas teknologi akan mempercepat proses produksi dan memastikan kualitas produk tetap terjaga, sedangkan pelatihan yang terus menerus dapat membuka peluang bagi para anggota untuk berinovasi lebih lanjut. Selain itu, keberlanjutan usaha ini juga sangat tergantung pada adanya jaringan pemasaran yang lebih luas, yang tidak hanya mengandalkan pasar lokal, tetapi juga memperkenalkan produk mereka kepada konsumen global yang semakin peduli terhadap keberlanjutan dan isu lingkungan.

Tidak hanya itu, kesadaran masyarakat dan dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah, sektor swasta, maupun lembaga sosial, sangat penting untuk memperkuat fondasi usaha ini. Sebagai bagian dari ekonomi hijau yang inklusif, Kelompok Baraka dapat menjadi model yang menginspirasi usaha-usaha serupa di seluruh dunia, khususnya dalam memberikan peluang bagi kelompok marginal untuk berperan serta dalam ekonomi berkelanjutan. Kolaborasi antara pihak- pihak terkait akan membuka pintu bagi lebih banyak inovasi yang mendukung terciptanya ekosistem yang ramah lingkungan, inklusif, dan berkeadilan.

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Kesimpulannya, inovasi yang dilakukan oleh Kelompok Baraka menunjukkan bahwa kreativitas dan keberlanjutan dapat berjalan beriringan. Solusi berbasis limbah, seperti yang telah dilakukan Baraka, tidak hanya mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga memberikan kontribusi besar terhadap pemberdayaan sosial-ekonomi kelompok difabel. Dengan peningkatan teknologi dan perluasan pasar, usaha ini dapat berkembang menjadi model ekonomi berkelanjutan yang tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga memperkuat inklusi sosial di masyarakat. Inisiatif seperti ini harus didorong dan dicontohkan oleh lebih banyak kelompok dan komunitas, sebagai langkah menuju pembangunan yang lebih berkelanjutan dan lebih adil bagi seluruh lapisan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun