Mohon tunggu...
Fifi Ilmi
Fifi Ilmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswa Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Semarang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hoax Bertebaran, Mahasiswa KKN Tim II Undip 2021 Berikan Edukasi Seputar Vaksin Covid-19

6 Agustus 2021   22:10 Diperbarui: 6 Agustus 2021   22:43 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampangan (24/07/2021) - Pandemi COVID-19 membuat masyarakat di Indonesia dan di belahan dunia lainnya mengharuskan kita untuk lebih berhati-hati dalam beraktivitas sehari-hari. Penularan virus ini yang sangat cepat dan semakin banyaknya varian dari virus COVID-19 yang muncul ini membuat kita harus memiliki persiapan yang ekstra. Disaat seperti ini bukan hanya diri kita sendiri saja yang perlu dilindungi, melainkan ada sanak keluarga kita dirumah yang harus kita lindungi semaksimal mungkin, apalagi jika dirumah kita terdapat lansia yang tubuhnya rentan terkena penyakit. Oleh karena itu pemerintah memberi perintah kepada kita untuk melakukan protokol kesehatan berupa 5M dan melakukan vaksinasi.

Vaksinasi ini sangat penting karena dapat menjadikan lingkungan kita menjadi "herd immunity". Herd immunity atau kekebalan kelompok merupakan kondisi ketika sebagian besar orang dalam suatu kelompok telah memiliki kekebalan terhadap suatu penyakit infeksi. Semakin banyak orang yang kebal, maka semakin sulit pula penyakit tersebut menyebar.
Dengan adanya herd immunity terhadap COVID-19, diharapkan orang-orang yang tidak bisa menerima vaksin karena kondisi tertentu bisa ikut terlindungi dari penyakit ini.

Saat ini banyak sekali hoax yang bertebaran disekitar kita mengenai vaksin COVID-19 yang membuat kebanyakan orang tua kita percaya dengan hoax tersebut. Salah satu contoh hoax yang ada misalnya ada yang berkata bahwa vaksin COVID-19 menggunakan mikrocip magnetis, padahal berita tersebut tidak benar karena vaksin hanya berisi protein, garam, lipid, pelarut, dan tidak mengandung logam. Selanjutnya ada yang berkata bahwa vaksin menyebabkan kematian, padahal berita itu tidak benar sama sekali, karena untuk melakukan vaksin ada syarat tertentu dan melalui tahap skrining terlebih dahulu sehingga masyarakat yang akan divaksin dalam keadaan sehat wal afiat. Dari permasalahan ini lah saya membuat program kerja ke-2 mengenai sosialisasi vaksinasi COVID-19 yang bertujuan untuk memberi edukasi dan meluruskan warga yang salah paham mengenai vaksin COVID-19 serta secara tidak langsung memberi ajakan kepada warga untuk melakukan vaksin. Jika kita sudah melakukan vaksin, maka kita sudah berusaha untuk melindungi diri kita sendiri dan juga orang lain disekitar kita dari paparan virus COVID-19.

dokpri
dokpri

Dengan adanya sosialisasi dengan bentuk video dan media poster ini diharapkan masyarakat memiliki kemauan untuk melakukan vaksin COVID-19 demi melindungi diri sendiri dan orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun