Mohon tunggu...
Fifi hariyanti
Fifi hariyanti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Indonesia dan Kepesantrenan

26 Februari 2019   11:12 Diperbarui: 26 Februari 2019   12:03 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Republik Indonesia atau Negara Kesatuan Republik Indonesia, atau lebih umum disebut indonesia adalah negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada diantara daratan benua Asia dan Australia, serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau. Nama alternatif yang biasa dipakai adalah nusantara.

Dengan populasi hampir 270.054.853 juta jiwa pada tahun 2018, Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat didunia dan negara yang berpenduduk Muslim terbesar didunia, dengan lebih dari 230 juta jiwa. Walau begitu, Indonesia bukanlah negara yang berasaskan Islam. Sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia juga tak luput dari perjuangan Ulama' dan santri yang merupakan orang Muslim.

Jika bicara tentang muslim, muslim itu sendiri ialah seseorang yang menganut agama Islam dan bertuhankan Allah SWT, atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi umat Islam laki-laki, sedangkan Muslimat bagi perempuan. Islam adalah agama yang yang mempercayai satu Tuhan, yaitu Allah SWT. Islam artinya "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Allah SWT). Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya melalui Nabi Muhammad SAW sebagai utusan-Nya yang biasa disebut Rasulallah.

Nah, dari pernyataan diatas bahwa Indonesia negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia, orang Muslim pada zaman dulu itu mayoritas berpendidikan agama Islam dipondok Pesantren. Dan apakah Pesantren itu? Pesantren adalah sebuah pendidikan tradisional yang para siswanya atau yang biasa disebut santri itu tinggal bersama dan belajar dibawah bimbingan guru yang dikenal dengan sebutan kiayi dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri. Santri tersebut berada dalam kompleks yang juga menyediakan masjid untuk beribadah , ruang untuk belajar, dan kegiatan keagamaan lainnya. Kompleks ini biasa dikelilingi oleh tembok untuk dapat mengawasi keluar masuknya para santri sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pondok pesantren merupakan dua istilah yang menunjukkan satu pengertian. Pesantren menurut pengertian dasarnya adalah tempat belajar para santri, sedangkan berarti rumah atau tempat tinggal sederhana terbuat dari bambu. Disamping  itu, kata pondok mungkin berasal dari bahasa Arab Funduq yang berarti asrama. Awalnya, suatu pondok pesantren berawal dari adanya seorang kiayi disuatu tempat yang kemudian datang santri yang ingin belajar agama kepadanya. Setelah semakin hari semakin banyak yang ingin belajar dan semakin bertambah jumlah santrinya, maka timbulah inisiatif kiayi untuk membentuk sebuah pondok atau asrama disamping rumah kiayi.

Namun, yang ada dalam pikiran kiayi hanyalah bagaimana mengajarkan ilmu agama supaya dapat dipahami dan dimengerti oleh santri. Semakin banyak jumlah santri, semakin banyak pula jumlah pondok yang didirikan. Dan kemudian para santri memopulerkan keberadaan pondok pesantren tersebut, sehingga menjadi terkenal kemana-mana, contohnya seperti pada pondok-pondok yang timbul pada zaman Walisongo.

Di Jawa termasuk sunda dan Madura umumnya digunakan istilah pondok pesantren, sedang di Aceh dikenal dengan istilah dayah atau rangkang atau menuasa, sedangkan di Minangkabau disebut surau. Pesantren biasa juga dipahami sebagai lembaga pendidikan dan pembelajaran agama, umumnya dengan cara nonklasikal, yang mana seorang kiayi mengajarkan para santri-santrinya ilmu agama Islam yang berdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Arab oleh para Ulama' Abad pertingahan. Pesantren adalah instusi atau pendidikan pertama dan merupakan pendidikan tertua di Indonesia apalagi di Jawa, dengan meminjam catatan sejarah dalam sebuah kutipan "pesantren also started to exist at the same time as the process of islamization itself, namely in around 8th and 9th centuries".

Didalam pesantren pastinya ada yang menimba ilmu agama didalamnya yaitu santri, santri disini sangat berpengaruh dalam peran dalam semangat menegakan demokrasi pascareformasi, apalagi menggambarkan bagaimana wacana perubahan struktur pendidikan dari tradisional menuju modern dipondok pesantren (PP) yang sering didialogkan. Jika membahas tentangperan santri dalam perjalanan kebangsaan, maka kita akan bertemu dengan cerita mengenai pembetukan sebuah barisan militer yang bernama Laskar Hizbullah yang merupakan salah satu bukti nyata dari konstribusi santri dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Laskar Hizbullah yang pada awalnya pembentukannya bertujuan untuk memperkuat barisan militer Jepang bertransformasi menjadi sebuah barisan militer yang siap sedia untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. KH Hasyim Asy'ari mengumandangkan suatu jihad untuk membela bangs dari cengkeraman kolonialisme. Sebagai suatu bentuk perjuangan Islam dalam membela Tanah Air-nya. Perjuangan yang dilakukan pada 22 oktober 1945 itu menyulut berbagai perjuangan lain, memberikan semangat bagi munculnya perjuangan yang lebih besar, salah satunya adalah peristiwa heriok di Surabaya pada 10 November 1945.

Peristiwa yang dalam ingatan sejarah ditandai sebagai Hari Pahlawan. Institusionalisasi pondok pesantren oleh pemerintah merupakan usaha yang gencar dilakukan untuk membendung tindakan yang menguncangkan stabilitas negara. Dlam kancah pembangungan ekonomi maupun pembangunan sumber daya manusia. Pengakuan eksistensi santri dalam napak tilas perjuangan bangsa merupakan suatu hal yang rasional selain juga memuat alasan yg politis. Kelompok santri yang mulai direformasi sejak dari kurikulum pesantren diharapkan bisa menjadi agen yang paham soal menyelesaikan masalah sosial politik tanah yang ditinggalinya (negaranya), dan secara aktif mampu menciptakan generasi yang kritis dalam berpikir, humanis, dan toleran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun