Mohon tunggu...
Fifa Dila
Fifa Dila Mohon Tunggu... -

Belajar... belajar... belajar... dari hidup dan kehidupan...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Menunggu Novel Detektif Seri Dua Jkrowling

18 Juni 2014   06:19 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:18 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_329505" align="alignright" width="300" caption="The Silkworm"][/caption]

The Silkworm adalah novel detektif yang ditulis JKRowling dengan nama samarannya, Robert Galbraith. Cerita bermula saat detektif Cormoran Strike menerima kasus hilangnya seorang novelis, Owen Quine,  yang menulis sebuah naskah berbahaya dan memunculkan banyak musuh.

Silkworm diterbitkan oleh Sphere imprit dari Little Brown tanggal 19 Juni 2014. Di Indonesia, hak terjemahan Silkworm berada di penerbit Gramedia yang kemungkinan besar akan beredar akhir tahun 2014.

Dalam setiap bab novel Silkworm dimulai dengan kutipan drama lawas. Mulai dari drama yang ditulis oleh Marlowe sampai Congreve, dan kebanyakan karya-karya yang ditulis di era Jacobean (awal abad ke-17, masa kepemimpinan Raja James I). Seperti pada bab pertama yang dikutip dari drama yang ditulis oleh Thomas Dekker tahun 1622, The Noble Spanish Soldier, tentang skandal seks, penyamaran, dan rencana pembunuhan di pengadilan Spanyol.

Apa sebenarnya Silkworm itu? Arti langsung dalam bahasa Indonesia adalah ngengat/ulat sutra. Novel ini berkisah tentang seorang novelis yang menuangkan pena beracun dalam naskah novel terakhirnya yang bergaya roman a clef. (Sebagai catatan saja, roman a clef adalah istilah dalam bahasa Perancis untuk novel yang mengangkat konflik nyata dalam masyarakat yang disamarkan melalui fiksi. Beberapa penulis yang menggunakan gaya penulisan ini adalah Goerge Orwell, Victor Hugo, Phillip K. Dick, dan Bret Easton Ellis.). Novelis Owen Quine menulis naskah novel berjudul “Bombyx Mori”, bahasa Latin untuk Silkworm. Sedangkan ‘Mori’ merujuk pada semak mulberi, atau morus, tempat hidup ulat sutra.

Seberapa jauh JKRowling memasukkan kisah dirinya dalam novel detektif Cormoran Strike? Dia mengatakan bahwa Cormoran Strike memberinya kesempatan berbicara dengan cara obyektif tentang hal-hal aneh yang muncul seiring dengan ketenaran.  Dalam novel The Cuckoo’s Calling, mengisahkan kematian seorang supermodel yang dikelilingi paparazzi. Silkworm, menggambarkan kematian seorang novelis yang dibayang-bayangi oleh para pengkhianat dalam dunia perbukuan. Perlu diingat tahun lalu JKRowling pernah menuntut  seseorang di pengadilan karena telah membocorkan nama samaran Robert Galbraith ke media.

Menurut berita Telegraph.co.uk, JKRowling mengatakan bahwa Galbraith berencana menulis tujuh seri novel detektif Cormorant Strikes.

Beberapa media memberikan pandangannya terhadap novel ini. The New York Times menyebut buku ini sebuah novel hiburan menarik. Yang bikin menarik bukan tokoh pembunuh maupun korban, melainkan detektif yang sedang bertugas.  Kritikus novel Michiko Kakutani bilang JKRowling kesulitan dalam membuat opening Silkworm. Kesulitan membangun karakter dan kesalahan tak disengaja tersangka utama. namun Michiko memuji insting dan kepekaan JKRowling dalam bercerita. dia juga mengagumi cara JKRowling menarik simpati pembaca pada tokoh Strike dan Robin.  (Sumber berita: Telegraph.co.uk dan csmonitor.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun