Mohon tunggu...
Fiesty Utami
Fiesty Utami Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Ordinary girl who live in her own dream..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ngebolang ala Backpacker ke Yogya

2 Agustus 2011   05:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:10 6350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Liburan semester 6, tanggal 19 July 2011, pergi ke Yogyajarta, 6 cewek, 10 cowok. Kita rencananya mau ngebolang nih. Yaaah, ngebolang ala backpacker laah. HEMAT SEHEMAT-HEMATNYAH! :D

Hari pertama , 19 Juli 2011, Sore hari

Dari rumah pergi kekosan (Ciwaruga) Rp14.000, dari kosan nyewa angkot ke stasiun di Cimahi Rp 45.000 (per orang: 5ribu). Dari stasiun Cimahi naik kereta ekonomi ke stasiun Padalarang Rp. 1.000.

Jam 8 malam, Naik kereta ekonomi dari stasiun Padalarang ke stasiun Lempuyangan Rp 30.000. (Tiket sudah dibeli beberapa hari sebelum hari-H). Kalo mau naik kereta bisnis, bayarnya Rp 130.000. Hohoho. Jadi ngehemat Rp 100.000 kaan kalo naik kereta ekonomi. :P Lagi pula, enak kok naek kereta ekonomi, mungkin gara-gara saya duduk dengan 2 cewe dan 3 cowo, dan kami juga membuat kegaduhan dengan bermain kartu selama perjalanan, jadi ga kerasa lamanya, malahan asik. Berbeda dengan teman-teman saya yang duduk dibelakang saya, mereka ga maen kartu, jadi bosen, kerasa deh betenya. :cool:

Yang harus diingat Jika memutuskan ingin naik kereta ekonomi:

1. Beli tiket di stasiun awal keberangkatan; misalnya stasiun Padalarang. Jadi, keretanya masih kosong.

2. Persiapkan dan packing barang-barang yang sekiranya kamu perlukan. Jangan lupa bawa promag, kamu gamau kan tiba-tiba di perjalanan, lambung kamu perih. Meraaanaaa T_T . Gada yang bisa nolongin kamu, bahkan sahabat kamu sendiri pasti bingung mau ngapain, cuma promag yang bisa, obat sakit maag yang bekerja cepat dan melindungi lebih lama! (Jadi inget pengalaman memalukan saya: Di depan pacar, berguling-guling (posisi : nonggeng/ sujud) sambil megangin perut, udah gitu ngerintih pula. Terus dia ngasih promag, ga nyampe 5 menit setelah saya minum promag, langsung berangsur-angsur pulih tiap detiknya. Terus saya cengar-cengir di hadapan pacar saya (malu >.

3. Sebelum naik kereta, buang air dulu. ;)  Jangan ambil resiko pengen pipis ketika di kereta. Karena kamu akan kesulitan nantinya, karena di WC pun dijadiin tempat buat tidur.

4. Pergi dengan teman-teman cowok. Jadi, ada yang ngelindungin. Seperti kemarin, saya duduk di kursi 3 yang berhadapan 3. Cewek duduk ditengah dan di dekat jendela, sedangkan cowok duduk di pinggir. Orang-orang yang memiliki (tiket tanpa tempat duduk) akan mencari kesempatan untuk duduk di kursi kamu :neutral: . Untuk menyiasatinya, 2 teman saya saling menopang kaki mereka satu sama lain, dan duduk ke pinggir, pokoknya agar tidak terlihat ada celah untuk mereka duduk. Tentunya,, ini untuk membuat saya dan teman cewe lainnya dapat duduk nyaman dan gag kesempitan. Makasi aprii,, arieeff  :D . apalagi apri yang mukanya serem, hha, tiap ada orang yang ngeliatin, langsung dia pelototin, hhah, (salah satu keuntungan punya muka galak).

5. Kereta ekonomi mengandalkan AG (angin Gelebug). Jadi, jangan sok soan dengan angin malam, sebaiknya bawa minyak angin aromatheraphy dan jaket, jika tidak ingin masuk angin. Masuk angin juga bisa jadi penyebab sakit maag. Makanya bawa promag buat jaga-jaga. Jangan sampai kamu ngerepotin orang lain yang belum dikenal.

6. Lindungi barang berharga kamu. Pastilah yaaa. Pokoknya jangan lengah. Kalo tas isi baju sih simpen aja di rak atas, gausa di *kekeupan (red:sundanese).

Jam 6 pagi, sampai di stasiun Lempuyangan. Kenapa Lempuyangaaan? Karena kereta ekonomi tidak berhenti di stasiun Tugu. Untuk menghemat waktu dan berasaskan kebersamaan, kami BERJALAN KAKI dari stasiun Lempuyangan ke Malioboro. Setelah makan di jalan Malioboro, kemudian kami mencari penginapan. Capenyaaa,, karena kami muter-muter ngikutin orang yang berniat ngebantu kami mencari penginapan di Jalan Sosro, sambil bawa-bawa tas segede bagong. :( . Akhirnya, karena harga yang ditawarkan di hotel tersebut terasa mahal dan kami juga cape diburu-buru ngikutin orang tersebut, kami memutuskan mencari sendiri.  Kemudian kami ke Hotel Kartika, ga perlu ke tempat lain lagi, karena kami langsung setuju dengan harga yang ditawarkan di Hotel tersebut. Bukan gedung hotel, bentuknya rumah, tapi namanya hotel kartika. Hahah. Mas nya baik, dan hotelnya juga cukup nyaman kok. Hotel: perhari Rp 65.000, kapasitas 2 org perkamar, jika ingin tambah orang maka tambah Rp20.000 per-orang.

Tidur 2 jam, mandi, kemudian capcuss jalan kaki ke Alun-Alun, ada festival jamu disana, tapi sayang waktu teman saya mau nyoba, malah dilarang sama masnyah. Hahhahhaha.

Lanjut ke Keraton. Tiket masuk Rp 10.000 per orang. Kemudian di tambah Rp 1.000 untuk kamera atau kamera HP. Ada tour guidenya, tapi kita kacangin, hhe, jadinya dia pergi deh (Soalnya kami takut diburu-buru waktu sama tour-guidenya).

Lanjut, makan di tempat makan, di dekat TamanSari.

Lalu, berlanjut ke Taman Sari. Tiketnya Rp 3.000 per-orang.

Pulangnya, masuk ke Masjid Bawah Tanah.

HOOkey, lalu kami kembali ke hotel. Istirahat sejenak. Malamnya, setelah mandi, kami makan di angkringan. Ada kopi joss, sate kuda, nasi kucing, sate jamur,dll disana. Hha. Tapi anak cowo aja yang beli kopi joss,, unik c, kopi pake batu arang,, katanya c bagus buat kesehatan, soalnya batu arang sbg penyerap zat kopi yg ga baik buat tubuh, supaya netral gitu. Di sana, kami sambil diskusi rencana untuk besok, mau kemana kitaaa? Mau ke borobudur-prambanan atau ke pantai Barong? Akhirnya, keputusan jatuh ke Borobudur-Prambanan. Karena, ke pantai Barong harus nyewa mobil, dan lagi karena disana masih sepi,, seharian di pantai ngapain coba? Warung juga masih jarang disana.

Pengennya sih belok ke Pasar Kembang (SARKEM), tapii cewe-cewe yang lain pada gamau. Padahal kan esti sama ika penasaran, pengen tau kayak gimana. Katanya anak” cowo c biasa ajja, kayak Saritem Bandung, sepi, Cuma da cewe-cewe yang bilang: sini mas,, sini mass. Hhhahah

Lanjut kembali ke hotel, sebelumnya beli wedang jahe dulu biar anget, Rp 5.000.

Cape banget, JALAN KAKI dari stasiun Lempuyang ke Malioboro, dari Malioboro ke Keraton, dari Keraton ke TamanSAri, dari TamanSari balik lagi ke Malioboro. Jalan Kaki!! Ohh, kebersamaan yang begitu indah, bukankah begitu kakiku??! Hhah. GEMPOOOR

Hari ke dua ,,

Banguuuuunnn!!! Hari ini kami mandi, kemudian ke stasiun tugu. Ternyata, tiket kereta bisnis sudah sold out! L ,, bingung deh hari jumat mau pulang ke bandung pake apa, karena kemarin setibanya di stasiun lempuyangan ternyata tiket kereta ekonomi untuk tiket yang duduk telah sold out.

Berlanjut makan di Jalan Malioboro. Kemudian naeik bus transyogya Rp 3.000. Kemudian ganti dengan bus trans yang lain (tapi ga bayar lagi). Tiba di stasiun jombor, naik bis ke borobudur (satu-satunya angkutan umum menuju ke sana), per orang Rp 10.000 (untuk bukan rombongan/ turis asing: Rp 15.000).

Tiba, kemudian naik andong Rp 15.000 per-andong. Padahal jalan kaki juga bisa sih. Tiket masuk Borobudur Rp 20.000 per orang.

Sayangnya, karena hujan, gajadi deh ke Prambanannya. Pulangnya naik angkutan yang sama ajah. Kamu bisa makan di stasiun jombor/jombang?! , ada cafe yang lumayan murah disana.

Tiba di Hotel, kemudian mandi, lanjut jalan-jalan. Setelah tawar menawar dengan tukang becak dan tukang andong, untuk sampai di alun-alun kidul, kami memutuskan jalan kaki kemudian naik becak dari Pasar Bringharjo Rp 15.000 per-andong. Lebih hemat Rp 5.000 dibanding naik dari Malioboro.

Di Alun-alun kidul ada 2 Pohon Beringin. Tauu kaaaannn.. Itu yang bikin saya penasaran dan pengen ke Yogya. Tutup mata kamu, terus jalan sampai melalui jalan di antara 2 pohon beringin, kalo berhasil ya berarti jodoh, begitu pula sebaliknya. Syang bgt, 2X aku mikirin orang yg sama, tapi ga berhasil. 1X ga mikirin apa-apa tapi tetep ga berhasil. Padahal temen-temen esti yang lain pada bisa (waktu pikiran mereka kosong, ga mikirin siapa-siapa). Yaa, itu tergantung kita siiih, percaya ga percayaa, gada salahnya maen-maen. Di alun-alun kidul rame banget! Asik buat nongkrong! Ramenya itu dari jam 5 sore. Kalo kamu ga bawa sesuatu untuk nutup mata kamu, kamu bisa nyewa Rp 4.000 untuk ngiket mata kamu. Kamu bisa nyewa sepeda yang nyala kelap-kelip untuk jalan-jalan mengelilingi lapangan alun-alun kidul, lucu banget deh! Untuk sepeda yang bertingkat, bisa muat 10 orang.

Balik lagi naek becak, lebih mahal, karena jalannya memutar dan menanjak untuk bisa sampai ke Jln Sosro (Hotel Kartika). Karena, Malioboro ituu hanya satu arah. Tidak lupa, beli lagi wedang jahe deket hotel, soalnya enak c, ga terlalu pedes kayak sakoteng di bandung, harganya Rp.4.000 (nah lo, kemarin 5rb skarang jadi 4rb,ckckck). -__-

Hari ketiga,,

Alarm hape bunyiii!!! Matiin alarm, tidur bentar, bangun, mandi, bangunin nak” cowo, sarapan coco crunch, packing (karena jam 12 siang ini, harus check out dari penginapan). Hari ini buat bersepeda dan belanja!

Naek becak pariwisata, Rp 5.000 kliling-kliling, jadi c masnya nungguin, itu bolak-balik! Murah banget kaaan! Rp 5.000 satu becak, bolak balik, hadduuuhh.. (kata masnya, becak pariwisata dapet pendapatan bulanan juga, ga seberapa c, dan mereka justru seneng kalo nganterin kita, jadi ga nganggur gitu, malah kita disuruh tenang, ga usah buru-buru. Mas becaknya juga ngajak berhenti di pasar bringharjo sama di tempat penjual dagadu yang asli. Tapi kami tolak, rencananya kami mau kliling-klilng pake sepeda sambil belanja). Mas becak nunjukin tempat yang ngejual gudeg yang asli, soalnya yang dipinggir jalan Malioboro, itu gag asli. Tapi mungkin karena tempatnya yang nyaman juga kayak cafe, jadi harganya juga lebih mahal, setara harga food court atau resto di bandung. Lanjut ke pabrik bakpia 25. Bakpia 25 yang paling terkenal. Begitu masuk langsung dikasi tester. Kita bisa ngeliat proses pembuatan bakpia. Begitu masnya ngeluarin bakpia” dari oven, terus aku makan satuuu,, emmmmm ennnyaaaaaakkk bangett >.

Karena anak cowo jumatan, kami nunggu mereka sambil istirahat di hotel. Sekaligus check out. Tas-tas kami keluarkan. Lalu, nyewa sepeda. Kebetulan di tempat kami menginap, menyediakan sepeda juga. Jadi bisa nyewa disitu ditambah nego nego lahhh. Jadinya Rp 10.000 per sepeda, J murah kaan. Ada sepeda ontel, ada sepeda yang biasa juga. Keliling-keliling ajaa sambil poto-poto, ke alun-alun, alun-alun kidul, dan makan bakso di deket stasiun tugu. Setelah itu belanja, tapi sayangnya ga ke Pasar Bringharjo padahal disana lebih murah dibanding Malioboro.

[caption id="" align="alignnone" width="353" caption="goes joyga,,"][/caption]

Rencana sii, ngebolang ala backpacker, tapi apa daya, rencana cuma rencana, iaa sih awalnya aja kita hemat. Gara-gara tiket kereta ekonomi dan bisnis habis, terpaksa cewe dan cowo berpisah :( . Cewe naek travel, Rp 150.000 per orang. Sedangkan cowo" naik kereta ekonomi. :(

Begitu nyampe di bandung, begitu mendengar cerita penderitaan anak" cowo di kereta ekonomi, bener-bener bikin ngakak! Mereka tidur di bawah, sambil menekuk lutut, pennuuuhh orang baannnggett, seseledekan, yang bikin ngakak begitu tau kalo salah satu temen kami matanya dikencingin kecoa, sampe bengkak. hadddeeehh  :lol:

Prihatin banget deh sama kereta ekonomi. Orang" sampe tidur dibawah jok kursi dan bahkan tidur pulas di WC. Gacuma laki-laki aja, perempuan seusia saya pun katanya ada. Bahkan, ibu-ibu juga ada, dia melindungi anaknya dengan menggendong dan memeluknya, jadi punggung ibunya yang disikut-sikut orang dan didorong-dorong. Subhanalloohh :( .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun