Mohon tunggu...
Lyfe

Analisis Unsur Intrinsik Cerpen 'Nasihat Terakhir Bapak dan Hikayat 'Hikayat Bayan Budiman'

27 Februari 2016   07:49 Diperbarui: 27 Februari 2016   08:01 1695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara umum, cerpen dan hikayat ialah suatu karya sastra  yang berbeda. Perbedaan yang jelas dapat ditemui dari sisi ada atau tidaknya pengarang karya tersebut. Dalam cerpen pengarangnya dapat diketahui, karena dicantumkan didalamnya. Akan tetapi, dalam hikayat tidak diketahui pengarang dari karya tersebut.  Selain perbedaan, dapat ditemui juga persamaan dari cerpen dan hikayat, yaitu unsur intrinsik. Unsur intrinsik yang terdapat dalam cerpen juga ada dalam hikayat seperti tema, penokohan, sudut pandang, alur, latar dan amanat.

Kali ini saya akan menganalisis unsur intrinsik cerpen yang berjudul Nasihat Terakhir Bapak dengan hikayat yang berjudul Hikayat Bayan Budiman.

Pada cerpen yang berjudul Nasihat Terakhir Bapak pengarang mengangkat tema nasihat kebaikan. Dapat dilihat dari kutipan “Satu hari sebelum Bapak meninggal. Kami Beradu argumen diteras rumah. Bapak menasihaitiku, perihal keakrabanku dengan Basir..”, yang membuktikan bahwa tema nasihat kebaikan yang diangkat oleh pengarang cerpen, Aida Ramli berupa nasihat kebaikan yang diberikan oleh seorang ayah kepada anak gadisnya. Pada hikayat yang berjudul Hikayat Bayan Budiman pengarang juga mengangkat tema nasihat kebaikan. Akan tetapi, nasihat kebaikan yang dimaksudkan disini ialah nasihat kebaikan dari seorang burung kepada majikannya. Penggalan cerita yang menunjukkan bahwa hikayat bertemakan nasihat kebaikan “Maka pada suatu malam,pamitlah Bibi Zainab kepada burung tiung itu hendak menemui anak raja itu,maka bernasehatkah di tentang perbuatanya yang melanggar aturan Allah SWT..” Meskipun keduanya mengangkat tema yang sama, yaitu nasihat kebaikan, perbedaan ditemui dalam pembawaan tema. Dalam cerpen tema yang dibawakan lebih mengarah ke permasalahan sehari hari. Tetapi, pada hikayat lebih ke dongeng ataupun mitos yang bisa dikatakan mustahil jika ada, akan tetapi sarat akan nilai-nilai yang patut diambil kebaikannya.

Ada beberapa tokoh dalam cerpen yang berjudul Nasihat Terakhir Bapak. Pertama, tokoh bernama Yulia yang memiliki karakter keras kepala akan tetapi luluh pada akhirnya. Kutipan cerpen yang menggambarkan karakter tokoh “..“Terserah Bapak saja mau percaya atau nda sama Yul.” Dengan wajah kecut, aku memandang laki-laki paruh baya itu..”. Kedua, tokoh Bapak memiliki karakter yang tegas akan tetapi untuk kebaikan. Dapat dilihat dari kutipan “..“Bapak tegaskan lagi! Demi kebaikanmu. Jangan main-main dengan punya orang.” Suara Bapak meninggi..” Ketiga,tokoh Ibu memiliki sifat sabar dan penyayang. Bukti yang dapat dilihat dari cerpen “..Kamu jangan mengkhawatirkan Ibu. Ibu masih mampu membiayai kuliahmu.” Tukas Ibu lirih..” Pada hikayat, tokoh Khojan Maimun bersifat baik dan bertanggung jawab kepada istrinya. Buktinya “..Sebelum dia pergi ,berpesanlah dia pada istrinya itu,jika ada barang suatu pekerjaan,mufakatlah dengan dua ekor unggas itu,hubaya-hubaya jangan tiada ,karena fitnah di dunia amat besar lagi tajam dari pada senjata..” Tokoh Istri memiliki watak yang buruk, dan jahat dapat dibuktikan “..marahlah istri Khojan Maimun dan disentakkannya tiung itu dari sangkarnya dan dihempaskannya sampai mati.” Tokoh burung  yang bernama Bayan memiliki watak yang cerdik “..maka bayan pun berpikir bila ia menjawab seperti tiung maka ia juga akan binasa” Tokoh juga berwatak bijak yaitu dengan mengalihkan tokoh istri yang hendak pergi dengan cerita yang dituturkannya.

Sudut pandang pada cerpen Nasihat Terakhir Bapak yang digunakan pengarang adalah sudut pandang orang pertama. Dapat dilihat dari kutipan cerpen yang menggunakan kata ganti ‘aku’ atau ‘-ku’ “..Sebelum di bawa ke pemakaman. Kuperhatikan tubuh Bapak dibungkus kain kafan. Wajahnya terlihat pucat pasih.” Akan tetapi, pada hikayat yang berjudul  Hikayat Bayan Budiman pengarang menggunakan sudut pandang orang ketiga. Seperti salah satu ciri hikayat yaitu menggunakan sudut pandang orang ketiga. Buktinya ialah “..tak seberapa lama setelah ia berdoa kepada Tuhan,maka saudagar Mubarok pun beranaklah istrinya seorang anak laki-laki.”

Alur yang terdapat pada cerpen ialah campuran. Cerita tidak berjalan secara runtut, dari depan, mundur lalu akhirnya maju lagi. Akan tetapi, alur yang terdapat pada hikayat ialah alur maju. Karena, jalan cerita pada cerpen runtut. Maksudnya jalan cerita sesuai dengan urutannya.

Terdapat latar tempat, waktu dan suasana dalam cerpen Nasihat Terakhir Bapak. Pertama, di pemakaman dengan suasana sedih  “Sebelum di bawa ke pemakaman. Kuperhatikan tubuh Bapak dibungkus kain kafan.” Kedua,di teras rumah dengan suasana menegangkan dan pada waktu satu hari sebelumnya“Satu hari sebelum Bapak meninggal. Kami Beradu argumen diteras rumah.” Ketiga, di Masjid dengan suasana menyedihkan dan pada waktu siang hari “Bapak meninggal karena serangan jantung usai khutbah di Mesjid di samping pendopo Bupati” Keempat,  di stasiun kereta dengan suasana yang kurang baik dan pada waktu keesokan harinya“Keesokan harinya, aku diantar Ibu ke stasiun kereta. Kulihat wajah Ibu tak seceria biasanya.” Sama seperti latar pada cerpen, terdapat latar tempat, waktu dan suasana pada hikayat Hikayat Bayan Budiman. Pertama, latar tempat di Negara Ajam “Sebermula ada saudagar di negara Ajam..” Kedua di sangkar dalam rumah, pada waktu beberapa waktu yang lalu “Hatta beberapa lamanya khojan Maimun beristri itu,ia membeli seekor burung bayan jantan. Maka beberapa di antara itu ia juga membeli seekor tiung betina,lalu di bawanya ke rumah dan di taruhnya hampir sangkaran bayan juga.” Ketiga, di dalam rumah dengan suasana yang tidak secerah biasanya “Pada suatu hari Khojan Maimun tertarik akan perniagaan di laut,lalu minta izinlah dia kepada istrinya.” Keempat di rumah dengan suasana yang menegangkan pada waktu suatu malam “Berkencanlah mereka unyuk bertemu melalui seorang perempuan tua.maka pada suatu malam,pamitlah Bibi Zainab kepada burung tiung itu. Maka bernasehatkah di tentang perbuatanya yang melanggar aturan Allah SWT. Maka marahlah istri Khojan Maimun dan disentakkannya tiung itu dari sangkarnya dan dihempaskannya sampai mati.” Kelima, di dalam rumah dengan suasana yang menegangkan pada waktu suatu malam “Maka Bayanpun berceritalah kepada Bibi Zainab dengan maksud agar ia dapat memperlalaikan perempuan itu.” Keenam, di dalam rumah dengan suasana yang indah pada waktu setiap malam “Hatta setiap malam,Bibi Zainab yang selalu ingin mendapatkan anak raja itu,dan setiap berpamitan dengan bayan ,maka di berilah ia cerita2 hingga sampai 24 kisah dan 24 malam burung.”

Amanat yang terdapat pada cerpen nasihat Terakhir Bapak ialah hargailah dan ikuti nasihat orang tua selagi masih ada.  Karena penyesalan akan datang di akhir. Pada hikayat Hikayat Bayan Budiman amanat yang bisa dijadikan teladan ialah memberikan nasihat tidak harus dengan cara yang mengungkapkan kesalahan orang lain secara langsung, tetapi berikanlah kata kata yang tidak menyinggung orang yang diberi nasihat. Kelak orang yang diberi nasihat dengan cara itu akan menyadari kesalahannya seiring berjalannya waktu.

Sumber:

Cerpen Nasihat Terakhir Bapak

Hikayat Hikayat Bayan Budiman

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun