Manusia memiliki posisi yang istimewa dalam struktur kehidupan. Diberi akal, perasaan, dan kemampuan untuk membedakan antara yang baik dan buruk, manusia memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Namun, hakikat manusia juga dipenuhi dengan kontradiksi antara kelemahan dan tanggung jawab besar yang harus dipikulnya.
Dalam pandangan Islam, manusia dianggap sebagai makhluk paling sempurna di antara ciptaan lainnya. Kesempurnaan ini tidak hanya terletak pada fisiknya, tetapi juga pada kemampuan berpikir dan merasakan emosi. Kombinasi ini membuat manusia mampu berperan sebagai khalifah di bumi, bertugas mengelola dan menjaga keseimbangan alam. Tugas ini dinyatakan secara jelas dalam Al-Qur'an (Qs. Al-Baqarah: 30), yang menekankan tanggung jawab manusia sebagai pemimpin di dunia.
Walaupun memiliki banyak kelebihan, manusia juga memiliki kelemahan yang melekat dalam sifat dasarnya. Dalam Al-Qur'an, manusia sering kali digambarkan sebagai makhluk yang terburu-buru, mudah khawatir, lalai, dan suka membantah. Sifat -sifat ini sering menjadi tantangan bagi manusia dalam melaksanakan perannya sebagai khalifah. Namun, kelemahan ini juga mencerminkan kerendahan hati yang membuatnya selalu bergantung kepada Allah.
Secara biologis, manusia memiliki kesamaan dengan makhluk hidup lainnya seperti hewan dalam hal kebutuhan fisik. Namun, manusia berbeda dalam aspek spritualitas dan akal. Berbeda dengan malaikat yang tidak memiliki nafsu atau hewan yang tidak memiliki akal, manusia mampu memilih antara kebaikan dan keburukan, menjadikannya makhluk yang bertanggung jawab atas tindakannya.
Martabat manusia terletak pada kemampuannya untuk menjalin hubungan harmonis dengan tuhan, sesama manusia, dan alam. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendirian manusia memerlukan kerja sama dan interaksi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Eksistensi manusia tidak hanya diukur dari aspek materi tetapi juga dari pengabdian kepada Tuhan dan kontribusinya terhadap kesejahteraan makhluk lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H