Mohon tunggu...
Surya
Surya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hal Sederhana yang Enggan Diajarkan di Masa Kini

9 November 2018   16:18 Diperbarui: 9 November 2018   18:29 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak memanglah peniru yang handal. Hal ini sebagai orang tua sebaiknya memberikan contoh kepada anak yang baik sesuai apa yg diharapkannya. Pengajaran tata krama/adab/sopan santun perlu diajarkan pada aanak sejak usia dini. Sehingga pada saat zaman semakin maju, anak masih mempunyai tata aturan/ sopan santun.

Pembiasaan tata krama ini perlu sekali  di biasakan pada lingkungan sekitar karena bila jika pada waktu senggang dan berselang beberapa hari dikhawatirkan anak akan berpikir bahwa apa yang dilakukan tidaklah penting sehingga anak akan melupakan tata krama. Beberapa tata krama yang bisa dibiasakan pada anak.

1. Memberikan salam serta menyapa kepada orang yang dikenalinya.
Hal ini secara tidak langsung anak diajarkan sosial-emosional.
2. Mengatakan"tolong"pada saat ingin meminta pertolongan.

Namun, bisanya seringkali orang tua, serta lingkungan sekitar lupa mengatakan Tolong. Bila pengucapan minta tolong tidak dibiasakan sejak dini, maka semakin beranjak dewasa akan berakibat semakin fatal.

3. Mengucapkan kata terimakasih bila telah menerima sesuatu.
Jadi, pengucapan "tolong dan terimakasih" ini masih  berkesinambungan.
4. Mengajarkan anak meminta maaf bila anak melakukan perbuatan kesalahan.

Pada hal ini, jika tidak dibiasakan kapada anak juga akan berakibat fatal seiring bertambahnya usia. Jadi anak juga diajarkan mempunyai sikap rendah hati.

5. Menatap mata saat berbicara dan tidak menyela pembicaraan.

Sering kali anak bila di jasih tau pasti akan melakukan tindakan pembelaan diri sembari ngotot. Namun, sebagai orang tua sebaiknya berinisiatif dengan pembicraan 4 mata dengan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami sekaligus sopan. Jadi anak akan meniru dan berfikir. Apa kesalahannya dan bagaimana cara berkatanya sehingga apa yang diinginkan anak juga terkabulkan.

6. Bersabar

Anak seringkali nggk sabaran terhadap hal hal yang diinginkannya. Atau bahkan pada saat pergi berlibur, anak pergi ke toilet dengan keadaan toiletnya penuh dan harus mengantri. Sehingga anak jga akan merasakan emosi yang meluap luap. Tetapi, bila orang tua mengajarkan kesabaran, anak tidak akan sampai marah.

7. Berbagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun