Kemaren ada edaran brosur yang dibawa 3 pemuda. Penasaran saya baca isinya. Oalah kok ya brosur tentang seorang caleg dari partai berbendera kuning. Berikut perintahgambar cobloslah no sekian.
Dia bercerita tentang kiprahnya di dunia perpolitikan,keluarganya berikut pendidikan yang sudah dia tempuh, juga bercerita tentang anaknya yang sering mendapatkan juara.
Supaya keren gelar akademikpun di gelar bagaikan jualan sate berjejer. Wuick hebat euy! Satu lagi..foto foto bareng pejabat. Ealah mak wajarlah dia punya foto bareng pejabat wong dia kerjanya berinteraksi dengan pejabat pejabat tersebut. Jadi saya nggak kaget. Mo sama presiden kek, mentri kek..nggak ngaruh buat saya.
Saya memang tidak mengerti dunia perpolitikan, namun mestinya tim suksesnya lebih kreatif. Ngapain buat brosur yang jelas hanya untuk pamer, meskipun itu bertujuan untuk memperkenalkan seorang caleg yang jelas jelas kami tidak mengenalnya. Buang duit saja.!
Alangkah bagusnya jika caleg tersebut datang langsung berkenalan ke masyarakat, dan sebelum kedatangannya harus melakukan survey dulu “oleh oleh apa yang akan dibawa, supaya mengena dan tepat sasaran”
Jika bingung, saya ada beberapa ide nih, setelah melakukan sedikit penerawangan dr kacamata Emak-emak, cekidot ya:
1.Memberi sumbangan ke masjid/musholla atau sekolah yang rusak/ masih di perbaiki.
2.Memperbaiki jalan kampung yang rusak.
3.Membangun rumah tetangga yang tak layak huni
4.Membuatkan baju seragam ibu ibu pengajian atau mengisi kas untuk anak yatim
5.Kasih petani yang tak mampu bibitbibit gratis,
6.Bayar spp anak orang tak mampu,
7.Kasih modal ibu ibu di pasar.
8.Bagi yang punya salon....bisa juga ngasih rebonding gratis buat ibu ibu..hue hue...biar mereka makin cantik.
9.Makan bakso gratis dengan orang sekampung, hue hue..kan seneng tuh pedagang baksonya.
10.Belikan tukang becak di komplek hape….keren banget tuh.Nggak usah bingung lagi buat calling mereka jika di butuhkan.
11.Menyusul………..
Dengan syarat, semua harus ikhlas biar di ridhoi sama ALLAH, Yach kali aja dengan cara tersebut orang-orang pada ngedoain bener supaya terpilih. Saya pernah denger cerita. Ada caleg yang meminta kembali karpet di masjid gara gara nggak menang dalam pemilihan.. Idihhhh yang seperti itu mah kebangetan lebaynya. Sudah tahu modal pas pasan tetep saja nekad. Salah sendiri dong...bukannya sehat malah sengsara karena kehabisan modal.
