Mohon tunggu...
Fidia Wati
Fidia Wati Mohon Tunggu... wiraswasta -

Cerita khas emak emak http://omahfidia.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dapur Sekolah Pertama Anak

21 September 2014   16:05 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:02 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="589" caption="kepleyfasterfitness.blogspot.com"][/caption]

Saya terkejut ketika melihat ibu itu melarang anaknya yang masih batita nunut di dapur. Malah meminta ponakannya mengajaknya bermain diluar biar nggak ngerepotin katanya, takut kena pisau, air panas atau berantakin barang-barang. Padahal dapur adalah tempat yang paling strategis untuk mengajari anak pertama kali. Lho kok? Ia bener. Karena dapur tempat mengolah makanan, sehingga kita bisa mengajari anak banyak hal terutama buat balita apakah itu:

1.Rasa makanan : manis, asin, asam, dan pahit. Saya masih inget wajah lucu Key saat pertama kali merasakan kecutnya lemon. Atau pahitnya buah pare sampai dia menangis ngejer.

2.Tekstur : Kasar dan halus. Contoh, tepung, kopi, gula, garam dll.

3.Warna dari buah atau sayuran.

4.Belajar Bahasa dan menambah kosakata anak tentang makanan, sayur, buah,ikan, daging, peralatan makan bumbu dll. Supaya menarik dan agat anak ingin tahu banyak buatlah sesuatu lain daripada yang lain, misalnya mengubah lirik lagu bahasanya suka suka, mau bahasa indonesia, bahasa inggris atau bahasa daerah. Key ngakak habis waktu saya mengubah lagu dalam bahasa madura. Lucu katanya.

5.Belajar angka dan berhitung. Berikan anak kesibukan seperti memintanya berhitung buah atau sayur dan meminta mereka menuliskannya di buku gambar mereka.

6.Mengenal Bentuk seperti telur yang berbentuk oval.

7.Mengajarkan kebersihan tentang bagaimana mencuci tangan dan makanan lainnya supaya makanan yang dimasak aman di konsumsi.

8.Mengajarkan bersyukur.

9.Mengajarkan anak untuk fokus

Jadi inget waktu Key Kecil, pagi-pagi saya bangun.Maunya sih cepet cepet masak. Eh…dia ikut juga bangun. Ngikut kayak bebek. Mau bangunin papanya kasihan. Ya sudah saya ajak sekalian di dapur, karena nggak ada rewang. Meskipun rada takut juga sih, Key gangguin atau takut kena api, pisau dan lain lain. Namun saya bablas saja. Yang penting saya jaga dia baik-baik, nggak bakalan apa-apa. Pisau, minyak panas, dan bahan berbahaya lainnya saya singkirkan jauh jauh dari jangkauannya. Sebagai gantinya saya gelarin tiker kecil, boneka,krayon dan buku gambar.

Apalagi baru bangun tidur,energi Key langsung ON seperti baterai energizer baru. Bertanya ini dan itu, dengan suaranya cadelnya. Repot memang, focus jadi terbagi dua antara memasak danharus bolak balik menjawab pertanyaan Key.

Sisi baiknya saya banyak belajar dari situ. Bagaimana mengatur waktu seefisien mungkin, intinya persiapan dilakukan malam sebelumnya. Seperti bawang yang sudah dikupas, ayam atau daging yang sudah di rebus sehingga dapat memasak dengan cepat berikut melatih kesabaran saya menghadapi anak kecil yang lagi hobby bertanya.

So..bagi ibu ibu nggak usah takut yach mengajak anaknya nunut didapur, biarkan mereka ikut explore dan menikmati kebersamaan dengan kalian. Sungguh, moment ini sangat berharga sekali.

Happy Sunday Mak!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun