Titik titik hujan mulai membasahi bumi
Menyapu debu tiap lekuk jalan aspal
Kulihat wajahmu tersenyum sendu
Teriris hatiku melihatnya
Wajah garangmu sirna
Matamu sayu menahan rasa penyesalan
Tawamu hilang entah kemana
Hanya desahan nafas berat yang kurasakan
[caption id="" align="aligncenter" width="537" caption="sumber foto itimes.com"][/caption]
Engkau disini sekarang
Jauh dari keluarga dan sahabatmu
Berkawan dengan ubin dingin
Merenda sepinya malam
Disini engkau baru mengerti
Betapa belaian lembut Allah
Telah mengoyak ngoyak hatimu
Ah…andai waktu bisa berputar kembali……….
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H