Mohon tunggu...
Fidia Wati
Fidia Wati Mohon Tunggu... wiraswasta -

Cerita khas emak emak http://omahfidia.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dalam Dekapan Jeruji

25 November 2014   20:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:53 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Titik titik hujan mulai membasahi bumi

Menyapu debu tiap lekuk jalan aspal

Kulihat wajahmu tersenyum sendu

Teriris hatiku melihatnya

Wajah garangmu sirna

Matamu sayu menahan rasa penyesalan

Tawamu hilang entah kemana

Hanya desahan nafas berat yang kurasakan

[caption id="" align="aligncenter" width="537" caption="sumber foto itimes.com"][/caption]

Engkau disini sekarang

Jauh dari keluarga dan sahabatmu

Berkawan dengan ubin dingin

Merenda sepinya malam

Disini engkau baru mengerti

Betapa belaian lembut Allah

Telah mengoyak ngoyak hatimu

Ah…andai waktu bisa berputar kembali……….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun