[caption caption="www.shutterstock.com"][/caption]
Diteras, seperti biasa Ara sedang asyik mendengarkan musik lewat headphone. Matanya terpejam menikmati lagu, seraya menyanyikan bait bait cinta dengan suara merdunya.
Dunia Ara gelap gulita,semenjak dia terjatuh dari ranjang bayi ketika berumur 1 tahun. Ia tak dapat lagi melihat wajah Bunda dan ayahnya serta keindahan ciptaan Tuhan. Dulu dia sering bertanya kepada bunda, kenapa dia tak dapat melihat, kenapa Allah tidak berlaku adil dengan memberinya kebutaan. Bunda selalu menghibur Ara, meskipun hatinya selalu menangis.
Segala upaya telah Ayah lakukan untuk mendapatkan kornea baru untuk Ara. Namun..sampai usia Ara 17 Tahun, mereka belum mendapatkan pendonor kornea. Sekarang Ara, tak berharap lagi.
***
Ting tong…..suara bel berbunyi.
Yu Ngatini segera membukakan pintu gerbang. Seorang pemuda tampan berdiri dengan gagah.
“Mari masuk mas Bagas, mba Ara ada di teras” Bagas tersenyum dan langsung menuju kesana.
“Mas Bagas ya” tegur Ara riang.
“Kok tahu”
“Ya tahu dong, baunya khas”