Mohon tunggu...
Fidia Wati
Fidia Wati Mohon Tunggu... wiraswasta -

Cerita khas emak emak http://omahfidia.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Menyelami Pikiran Lelaki yang Berselingkuh

4 Februari 2017   19:46 Diperbarui: 5 Februari 2017   09:11 1617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/Kompasiana (Shutterstock)

Jenuh bisa dengan pasangan, urusan ranjang, atau jenuh dengan pekerjaan, kemudian iseng mencari sesuatu untuk membuatnya bergairah kembali.

  • Dia tidak memiliki kekuatan dan sering dilecehkan oleh pasangan tanpa kita sadari. Sebagai istri, mungkin kita suka marah dan melecehkan pekerjaan suami yang tak jelas. Ibarat api dalam sekam, lama-lama akan terbakar. Mereka diam bukannya menerima, bisa jadi males untuk berdebat. Bila hal ini ini terus berlanjut, tinggal tunggu waktu saja. Sebab namanya juga manusia yang punya hati dan perasaan. Mereka tentunya lebih menyukai pasangan yang mau menerima apa adanya, yang bisa membuat diri mereka bangga, yang bisa memotivasi mereka supaya bisa bekerja dengan lebih baik.
  • Dia sudah tak cinta dan ingin mengakhiri hubungan. Selingkuh hanyalah sebagai pesan, yang disampaikan kepada istri. Sebab dia memang sudah tak ingin melanjutkan hubungan lagi. Dan karena tak terbiasa sendiri, dia kemudian berselingkuh. Dan berharap dengan perselingkuhan itu, mereka dapat segera berpisah.
  • Dia memiliki libido tinggi. Nah, ini yang merepotkan. Ada lelaki yang memang memiliki libido di atas rata-rata. Saat mereka menginginkan begituan terus, pasangan sudah keok, tak mampu mengimbangi, kecewa dah.
  • Dia memiliki alasan yang tak jelas. Bisa jadi, dia memang orangnya memang lemah dan tak bisa mengatakan tidak saat godaan itu datang.
  • Dia sedang butuh perhatian. Setelah menikah, kita sibuk sendiri dan melupakan masa-masa indah saat berpacaran. Jangankan memberikan perhatian lebih, wong sampai di rumah saja sudah sama-sama lelah. Belum lagi rengekan anak dan masalah kantor yang menyita. Komunikasi seringnya malah lewat WhattsApp atau messenger. Pedih nggak tuh.
  • Dia pengen poligami. Dia enggak puas dengan hanya memiliki istri satu.

Apa sudah jawaban sekarang? Bila ya, segera lakukan introspeksi. Raih kembali cinta dan perhatiannya, apalagi kalau sudah punya anak. Nggak mungkin dong tutup mata. Kalau memang bisa dipertahankan, ya dipertahankan dan cari solusi segera, jangan dibiarkan ngambang. Kalau sudah nggak bisa, ya sudah terima saja. Mungkin memang hubungan kalian sampai di sana. Nggak usah pusing dan takut nanti akan gimana. Lempeng saja jalan.

Ya sudah gitu aja. Semoga aja nambah wawasan, kalau nggak, ya lupain aja. Beres dah.

Happy weekend then

fidi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun