Mohon tunggu...
Fidia Wati
Fidia Wati Mohon Tunggu... wiraswasta -

Cerita khas emak emak http://omahfidia.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Bolehkah Lelaki Menangis?

25 September 2014   17:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:33 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="236" caption="www.pinterest.com"][/caption]

Menurutku sih bolehboleh saja. Wong airmata airmata dia.Masak kita larang mereka menangis. Lelaki kan identik dengan macho,masak nangis. Heu heu....lebay kali nek kalo melihat mereka menangis.

Tak apa apa lagi mak. Menangis bukan tanda lemah, bisa jadi mereka saking nggak kuatnya nahan perasaan sedih,dan kecewa, perasaan tertekan putusasa atau rasa bersalah yang begitu dalam atau terharu. Karena tak mampu mengungkapkan lewat kata kata, akhirnya mereka menangis.

Kalau marah sih mungkin lelaki bisa saja melampiaskannya dengan minuman, ngebut, mukul tembok, atau malah keluyuran gaje gitu. Okey, semua analisa ini menurut pendapat saya aja lho, setelah beberapa kali melihat orang - orang terdekat menangis yaitu ketika mereka:

1.Kehilangan orang orang tercinta entah itu kematian atau lagi putus cinta

2.Pernikahan

3.Melihat istri ketika mau melahirkan, karena nggak tahan lihat istrinya melahirkan.

4.Melihat anak pertama kali

5.Dapat hadiah

6.Gagal dalam ujian

7.Nggak tahu…boleh ditambahkan hehhehehe

Nggak seperti kita kita neh, para perempuan yang cepet sekali mengeluarkan airmata.Terutama saya. Cengeng bingit. Jangankan saat sedih. Lihat drakor ( drama korea ) yang ceritanya sedih. Air mata ini sudah ngocor kek kran rusak Duh nggak usah diolesi bawang merah. Sesenggukan kek habis putus cinta saja. Hehheheheh sampai sampai Key hafal, kalo sudah melihat tanda tanda mamanya mo mewek, “nah kan mama, mulai neh 1 2 3 nah nah nangis kan? Sumprit tenan tuh anak, malah ngerjain mamanya.

Menangis memang bukan solusi buat mecahin masalah, tapi menangis bisa melegakan hati kala pikiran lagi sumpek, stuck nggak nemu solusi. Kala kita bete atau marah daripada melakukan perbuatan nggak jelaslebih baik nangis. Asal nangisnya kudu elegan, yach setidaknya menangis diam diam, ntah di dalam kamar, atau pas sholat.

Jangan sampai nangisnya gerung gerung kek anak kecil minta mainan, pake ngambeksegala, di keramaian lagi. Kalo itu mah, jijay mak. Bukannya orang orang simpatik malah kitanya dibawa ke RSJ nanti.hehehhehe

Apakah saya tahu juga tangisan lelaki gombal moekiyo, yang pura pura menangis untuk meluluhkan hati perempuan. Itu mah gampang,nanya sama si NUR, karena dia paling jujur sedunia. Radarperempuan kan bagus euy. Sensornya sangat sensitive bisa merasakan sesuatu yang rada nyeleneh. Percaya deh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun