Seraya mengenali sudut jendela
Yang sering kau sisipkan
Satu dua batu,agar tidak tertampar dersik angin
Saat cuaca sedang tidak bersahabat
Saat satu dua batu terlempar
Seraya melempar satu dua tebakan
Satu boleh saja,namun melesat
Dua sedang mencoba,namun salah
Tiga,kali ketiga
Tak diizinkannya menebak,tak ingin berpikir terlalu banyak
Diberinya jawab "Sebab ada 3,namun tersusun secara acak"
"Sedang tidak menang,bilang saja kau ingin mengejekku bahwa aku tidak akan pernah menang" tuturku
Pada tujuh belas,kalimat acak ekspetasi bertutur banyak...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!