Mohon tunggu...
Fidiar_
Fidiar_ Mohon Tunggu... Penulis - Hello, welcome in this room. Enjoy and happy reading!

www.goresanpenakreatif.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Mei

31 Mei 2020   23:44 Diperbarui: 31 Mei 2020   23:40 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: prestonsprinkle.com

Mei, kuceritakan padamu
Biar tapak-tapak kaki kita
Kembali mengisi setiap bagian-bagian rumpang
Pada jalan yang tak lagi sejalan, sekalipun 

Mei, kuceritakan padamu
Biar saja jika langit temaram kala itu
Kita sederhanakan dengan sebuah langkah yang diawali aku diakhiri dengan kau

Mei, bisa saja ia mundur pada setiap rencana yang sudah ia lingkari dengan pena merah miliknya
Mei, ia memberi lelucon bahwa ia tak ingin ikut berperan pada rencananya
Jelas saja, hafal

Jika satu ia beri tanda seru
Jika dua ia beri gelombang pada dahinya yang sama sekali tak ada badai yang sedang bergelora 

Ia hanya sedang bermain peran pada leluconnya pagi itu
Mei, sama-sama lupa dikatakan sinkronisasi
Dikatakan tetap berkomunikasi untuk sinkronisasi
Adu pandang, tertawa bersama yang dilakukan 

Mei, kuceritakan padamu
Kala senja di pelupuk matanya ingin pamit untuk pergi
Kita masih saja bergurau
Duduk bersanding
Menunggu waktunya pulang

Mei, monokrom hitam putih itu memanggil kita untuk kembali
Namun, tak ada lagi yang menunggu didepan pintu itu
Sudah pamit terlebih dahulu 

Kau dengan anganmu
Sedangkan aku yang sibuk menenun waktu untuk kembali merangkai angan itu agar tak lupa

Mei, kita berperan hanya sekali, tidak terjadi lagi untuk kedua kali
Biar saja, monokrom itu yang berdiskusi perihal kenangannya yang perlahan menjadi debu

Mei, kita pernah ada setelah pada akhirnya tiada
Mei, kita pernah bersama berlari setelah pada akhirnya berjalan sejauh ini tanpa kita lagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun