Indonesia semakin berkembang dalam arus industri teknologi informasi global. Hal tersebut terlihat dari semakin meningkatknya digitalisasi yang terjadi pada berbagai bidang. Lebih dari itu, saat ini Indonesia punya barisan anak muda kreatif yang siap bersaing pada arus global, termasuk pada Indusri Games.
Mengutip peryantaan Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Hari Santosa Sungkari, permintaan permainan elektronik, computer, konsol dan ponsel terus meningkat. Hal ini juga didukung oleh penetrasi jaringan internet yang luar biasa serta perangkat ponsel 4G yang harganya semakin terjangkau.
Berdasarkan data yang diambil dari situs Newzoo, industri game di Indonesia pada 2014 bernilai Rp 2,3 triliun. Pada 2015, nilainya meningkat menjadi USD 321 juta atau naik 56 persen. Data dua tahun terakhir memang belum dirilis, tapi melihat penetrasi jaringan internet yang semakin luas dan terjangkau tentunya dapat dipastikan bahwa jumlahnya semakin meningkat setiap tahunnya.
Dalam situs Newzoo, juga disampaikan bahwa pemain games di Indonesia saat ini jumlahnya mencapai 42.8 juta orang. Dari jumlah tersebut 56% tidak enggan memainkan games-games berbayar. Jumlah tersebut turut mendudukkan Indonesia di posisi ke-24 dalam pasar game dunia dan nomor 2 di Asia Tenggara.
Menilik hal tersebut, tentunya Indonesia diharapkan tidak hanya menjadi pasar dari Industri Games Internasional. Lebih dari itu, Developer lokal diharapkan mampu menjadi salah satu pemain utama dalam Industri Games di Indonesia. Saat ini, pertumbuhan developer lokal terus meningkat setiap tahunnya, tercatat hampir 200 judul games baru diluncurkan developer lokal.Â
Angka tersebut memang belum dapat dikatakan signifikan, namun Indonesia telah dapat dikatakan berada dalam track yang benar. Hal tersebut ditunjukan dengan kualitas games keluaran developer lokal yang tidak kalah jika dibandingkan dengan developer luar negeri. Sebagai contoh yakni dreadOut yang dirilis oleh Digital Happiness dan Tahu Bulat yang dirilis Agate, Developer asal kota kembang Bandung.
Selain itu, Twist Story yang ada dalam sepanjang permainan juga dikemas dengan sangat baik, sehingga dibutuhkan ketangkasan yang cukup dalam menaklukan games satu ini. Hal tersebut dapat dibayangkan karena dalam pemberitaan juga disebutkan bahwa Guklabs adalah developer games yang diisi oleh orang-orang yang telah berpengalaman pada bidangnya.
CEO dari Guklabs Johanes Antonius dalam wawancara Jawapos turut menyatakan bahwa games ini dibuat sebagai bentuk karya anak bangsa yang mampu bersaing di pasar internasional. Guklabs akan segera mengeluarkan video teaser yang akan diupload pada aset digital mereka. Selain itu, demo juga telah dipersiapkan sehingga dapat dirilis dalam waktu dekat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H