Mohon tunggu...
Fiderman Gori
Fiderman Gori Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Pinggiran

Alumni FISIP UDA

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Turun Gemuruh Berbunyi

5 Mei 2021   18:33 Diperbarui: 5 Mei 2021   18:38 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (https://kabar24.bisnis.com)

Hujan

Hujan turun gemuruh berbunyi
Dan menari tiada henti
Dinginnya malam menerpa kulit
Menatap jam yang terus berputar
Namun, terdiam diantara rintik-
Rintik yang berdetak
Aku sepi.

Sunyi

Oh, Malam yang begitu gelap
Di hiasi sang rembulan
Menemani aku yang terdiam
Dalam sunyinya malam

Hati yang luka

Aku ingin menangis bersamanya
Kepada rembulan di langit malam
Mencurahkan isi hati yang terasa kosong
Mengobati hati yang luka
Menghilangkan sesak di dada.

Rindu

Di dalam hati ku
Ingin berjumpa dengan dirimu
Tapi takdir tuhan berkata lain
Sekarang, Aku dan dirimu berbeda semesta
Aku rindu.

Penyesalan

Andai waktu itu
Aku tidak terbuai kata manismu
Mungkin sekarang ini hatiku
Tidak tertancap penyesalan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun