Mohon tunggu...
Arfidel Ilham
Arfidel Ilham Mohon Tunggu... Administrasi - Arfidel Ilham

Koresponden Koran Lokal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ironi Guru Mengaji Miskin yang Tinggal di Gubuk Reot

13 Agustus 2019   16:07 Diperbarui: 13 Agustus 2019   17:35 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ironis : Pak Sinda dan Ibu Zuraiya, Guru Mengaji yang tinggal dirumah tak layak huni di Jorong Ketinggian, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Limapuluh Kota

Atap Bocor, Dinding Lapuk dan Lantai Keropos

Butuh perhatian semua pihak, masyarakat dengan keterbatasan ekonomi kadang harus berjuang sendiri menatah kehidupan dalam kemiskinan. Begitulah sepenggal kisah sepasang guru mengaji dengan anak-anaknya yang tinggal digubuk tak layak huni di Jorong Ketinggian, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Limapuluh Kota.

Berawal dari informasi salah seorang tokoh muda Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Rifa Yanas. Diposting ke group Whatsaap(WAG), hingga memancing keprihatinan para anggota WAG. Rumah kayu yang hanya berukuran 4x4 meter dengan kondisi tak layak huni jadi tempat tinggal keluarga, Pak Sinda dan Bu Zuraiya serta dua anak gadisnya yang beranjak dewasa.

Rumah dengan dinding kayu, terlihat melapuk. Meski dilapisi cat seadanya, kondisinya yang sangat sederhana, tak bisa disembunyikan. Bahkab sejumlah papan dinding rumah terlihat sudah terlepas, tidak lagi menempel. Sementara atap juga bocor di beberpa bagiannya.

"Pak Sinda dan Bu Zuraiya, merupakan guru ngaji lintas generasi. Artinya sudah banyak generasi yang menjadi muridnya. Sayang kondisinya kini luput dari perhatian kita bersama. Semoga bisa menjadi ladang amal bagi kita untuk membantunya,"harap Rifa Yanas mengisahkan kembali kondisi keluarga kurang mampu tersebut.

Rifa Yanas yang juga merupakan kandidat Master di Universitas Andalas Padang ini, sekaligus menggalang dana untuk bantu meringankan beban guru mengaji yang tinggal di gubuk tak layak huni tersebut."Kita galang bantuan saat ini, Alhamdulillah sejumlah masyarakat sudah mulai mendonasikan kelbihan hartanya untuk meringankan beban Pak Sinda dan Bu Zuriya, sebut Rifa Yanas, Selasa(13/8).

Sejumlah aktifis pers seperti, Rino Chandra, Muhammad Bayu Vesky serta sejumlah tokoh masyarakat lainnya di Kota Payakumbuh dan Kabupaten mulai melakukan penggalangan sekaligus menyumbang kan bantuannya melalui Rekening BNI atas nama Rifa Yanas di nomor Rekening : 0153 8888 74.

"Terimaksih Bapak, Ibu dan kawan-kawan yang telah mengalirkan donasinya. Mudah-mudahan bisa membantu sanak keluarga kita ini untuk, bia mebdapatkan tempat tinggal yang layak huni,"ucap, Rifa lagi.

Perhatian sebenarnya sudah menjadi prioritas oleh Pemerintahan Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau. Walinagari, Olly Wijaya sudah mengusulkan kebutuhan rumah layak bagi guru mengaji tersebut ke Dinas Lingkungan Hidup Perumahan Rakyat dan Pemukiman (LHPRP) Kabupaten Limapukuh Kota. Hanya saja, dari usulan yang diajukan hanya 7 rumah yang diakomodir untuk direhabilitasi, tidak termasuk rumah guru mengaji  ini. Sehingga Pemnag Sarilamak mencoba ajukan ke Baznas Kabupaten Limapuluh Kota.

"Memang benar, begitulah kondisi Pak Sinda dan Bu Zuraiya, keluarga kita ini sangat membutuhkan bantuan untuk rehabilitasi rumahnya. Kita sudah ajukan ke Linhkungan Hidup dan Perumahan Rakyat. Namun hanya 7 unit yang dikabulkan, tidak termasuk rumah Bapak Sinda. Sehingga kita usulkan ke Baznas,"ucap Olly Wijaya saat dikonfirmasi.

Menurut Olly Wijaya, keluarga Pak Sinda sebelumnya terkendala identitas kependudukan. Karena sebelumnya menetap diluar Sarilamak. Sehingga diurus dulu dokumen kependudukannya. Sehingga telat dan belum bisa diakomodir Dinas LHPRP Limapuluh Kota.

Sementara usulan ke Baznas, kata Olly Wijaya sudah direspon dan akan segera direalisasikan. Donasi yang sudah dikumpulkan masyarakat saat ini, tentu akan lebih mambantu dan bermanfaat agar lebih sempurna hasilnya."Besarannya sekitar Rp 15 juta, bantuan itu," sebut Olly lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun