Pada saat Jack mendapat laporan dari sekertarisnya tentang penerbitan buku Dr. Sinja, mata Jack seketika melotot ketika mendengar bahwa buku yang akan diterbitkan hanya memiliki lima halaman. Pada adegan ini, mata melotot yang diekspresikan oleh Jack menunjukkan bahwa ia sangat terkejut dan juga marah. Â
Jack McCall hemat berbicara dan hanya bisa mengungkapkan perasaannya melalui ekspresi wajah maupun bahasa tubuh karena mendapat kutukan dari pohon ajaib yang akan kehilangan daun di setiap kata yang diucapkannya. Namun, ekspresi wajah dan gerak tubuh yang diekspresikan oleh Jack tanpa kata-kata yang diucapkan sulit dipahami oleh karakter lain atau lawan bicaranya, sehingga masih terjadi beberapa kesalahpahaman atau salah persepsi dalam berkomunikasi.
Terkadang, komunikasi nonverbal sulit untuk dipahami karena ekspresi wajah dan gerak tubuh didasari oleh berbagai macam latar belakang. Utamanya, seseorang perlu memahami latar belakang, terutama konteks sosial ataupun budaya yang mendukung perilaku tersebut untuk mengurangi terjadinya kesalahpahaman.Â
Komunikasi nonverbal sangat membantu kita dalam berkomunikasi, terutama untuk memperjelas inti dari pembicaraan antara dua orang. "Diam mempunyai banyak kata", mungkin kalimat ini dapat mewakili bahwa komunikasi nonverbal tentu melekat dan sangat penting bagi kita semua.
Daftar Pustaka
Mulyana, D. (2017). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Samovar, L. A., Porter, R. E., McDaniel. E. R., Roy, C. S. (2015). Communication Between Cultures (9th ed.). Boston, Massachusetts: Cengage Learning. (e-book).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H