Sudah lebih dari sebulan berlalu sejak saya dan teman kelompok menjadi relasi dengan komunitas Epix (Christian Music Production Comunity) untuk memenuhi salah satu tugas perkuliahan.Â
Semakin kesini, relasi yang terjalin juga semakin baik. Dari pihak komunitas bersedia untuk terbuka dan menerima kami dengan baik dan ramah. Bahkan, mereka tidak segan untuk menceritakan hal-hal mendetail kepada kami.
Beberapa minggu setelah kami mewawancarai komunitas, kami menyadari bahwa masih terdapat beberapa data yang kami perlukan dan berencana untuk menanyakan kembali kepada komunitas.Â
Namun dikarenakan kesibukan masing-masing, maka kami memutuskan untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan tersebut via chat. Seperti yang sudah saya duga, respon yang didapatkan juga tetap hangat dan menyenangkan, sama seperti waktu wawancara yang lalu.Â
Pihak komunitas juga tak lupa untuk menyemangati kami agar tetap semangat untuk menyelesaikan tugas-tugas kami, juga kembali menjelaskan bahwa karya-karya yang mereka hasilkan tak lepas dari kebersamaan yang dimiliki, serta kemauan satu sama lain untuk saling membagikan ilmu.Â
Dari penjelasan tersebut, saya belajar bahwa terkadang kita berhenti hanya pada bakat yang kita miliki. Kita sudah merasa cukup dengan bakat yang dianugerahkan pada kita tetapi kita cenderung tidak mau untuk mengembangkan bahkan enggan untuk membagikannya kepada orang lain.
Tanpa disadari, saya pribadi merasa banyak terinspirasi oleh komunitas Epix ini, terutama dalam hal kebaikan yang dilakukan oleh anggota-anggota komunitas berupa upaya saling membangun dalam hal ilmu, dan kemampuan, serta bentuk dukungan kekuatan iman yang dibangun melalui program-program yang dimiliki oleh komunitas.Â
Oleh karena itu, saya memutuskan untuk bergabung ke dalam komunitas Epix dan bersemangat untuk mengembangkan kemampuan saya dalam bidang musik, dan semakin melebarkan relasi yang dimiliki.
Kemudian untuk rencana kedepannya, kelompok akan mengumpulkan lebih banyak data untuk melengkapi informasi yang dibutuhkan. Lalu, dikarenakan komunitas bergerak secara online, dan memang sudah sejak awal komunitas terbentuk dari acara online, maka untuk kunjungan lapangan juga akan dilakukan secara online, yaitu dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh komunitas dengan harapan agar kelompok dapat semakin mendekatkan diri pada komunitas. Dilanjutkan dengan pemilihan dan penyortiran data untuk memutuskan mana saja data/informasi yang benar-benar dibutuhkan.