Mohon tunggu...
Fidelia Harris
Fidelia Harris Mohon Tunggu... Lainnya - Marketing

Lupakan soal kegilaan… lupakan soal sampah.. lupakan soal mutu.. lupakan soal keyakinan.. lupakan soal teori.. lupakan soal anjing yang menggonggong dan kucing yang mengeong.. "aku cuma mau nulis" so what??

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pembunuhan karakter bukan hal sepele dalam “cinta”

22 Juni 2012   05:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:40 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1340343360879520424

“oowwhh.. enak banget ya jadi perempuan satu satu nya di kelas teknik.. bisa pilih laki laki mana aja untuk di jadiin budak dan tukang ojek… kamu tuh bukan princess.. ga usah sok seksi.. ga usah sok cakep.. ga usah manja.. naik angkot kan bisa?? Tinggal jalan sedikit aja..” “kamu gendut, ga sexy..” “pikir dong pake otak… punya otak ga??” “lebay banget sih tuh make up?? Kayak ondel ondel..” “baju ga ada yang bagus apa??? Mirip umbul umbul pemilu” “selalu kata mama…!!! Sekarang pilih aku atau mama kamu!!” “kamu tuh Cuma perempuan, ngerti apa??” “kok pakai rok mini gitu sih?? Kayak pelacur gitu dandanan kamu…” Pernah mendengar kalimat ini di ucapkan pacar kamu? Pernah menangis gara-gara kalimat seperti ini? Pernah benci sama diri sndiri karena memiliki badan tidak sehebat model dunia? Pernah pengen operasi otak supaya kelihatan lebih smart di bandingin pacar kamu? Kamu pernah jadi bodoh ketika mencintai laki laki “pembunuh karakter” ini ? Aku pernah!! Dan rasa nya menyakitkan…!! Helooowww?? Itu kan Cuma kalimat?? Yupz… Cuma kalimat yang bisa berakibat fatal jika tersimpan berhari-hari, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun dalam hati. Kalimat sederhana ini bisa jadi bom waktu yang siap meledak saat kamu tak lagi mampu menampung nya. Solusinya? BICARAKAN atau TINGGALKAN.. pasti jawaban nya “kalau di bicarakan, nanti malah tambah ribut.. kalau di tinggalkan, ga mungkin.. aku kan masih sayang??” maka konsekuensi yang harus kamu hadapi adalah “silahkan sakit hati seumur hidup” Kalimat “sakti” yang kerap kita dapat kan ini bahkan tak di sadari sebagai “kekerasan ketika berpacaran” .. banyak perempuan yang menganggap hal ini biasa saja yang tidak perlu di tindak lanjuti atau di bicarakan dengan pasangan kita. Perempuan terkadang bodoh (termasuk aku) ketika di hadapi situasi ini, menutup mata dan telinga saat orang-orang sekeliling kita mulai “mengingatkan” bahwa pacar kita tidak baik untuk di pertahan kan. Aku pernah mengalami hal ini bertahun-tahun yang lalu (aku menyebut nya sebagai “tahun kegelapan”) Karena pada saat itu aku memang buta dan menganggap pembunuhan karakter yang di lakukan pacar ku adalah hal yang wajar. Biasa nya laki-laki terdidik oleh lingkungan nya untuk bicara ceplas ceplos dan apa ada nya, tapi maaf ya guys.. bicara ceplas ceplos ini tidak berlaku saat berpacaran dengan mahluk manis dan lucu seperti perempuan. Silahkan gaya bercanda preman terminal nya di terapkan untuk teman laki-laki kalian saja, bukan sama perempuan yang kamu cintai. Eeiiittss.. jangan salah loh perempuan juga bisa jadi pembunuh karakter yang paling mematikan, contoh nya? Saat perempuan matre bilang “aahh,, kamu!! Gitu aja ga ada duit” atau perempuan galau yang bilang “mantan aku pengertian banget, ga kayak kamu” atau perempuan sok mapan yang bilang “gaji kamu tuh Cuma se ujung kuku dari gaji aku.. jadi ga usah belagu” tapi tenang aja, aku ga termasuk kategori perempuan di atas kok… malahan aku termasuk golongan “perempuan bodoh yang pernah mencintai laki laki bodoh” hehehehe… bahkan hampir semua tulisan aku di kompasiana selalu membahas tentang “kekerasan terhadap perempuan” . catatan harian yang aku tulis juga banyak mengenai “proses kesembuhan mental ku” selama bertahun-tahun atas tragedi yang aku alami. Karena berawal dari kalimat menusuk hati ini bisa berlanjut menjadi luka memar di tubuhku yang lain nya. Ada catatan ku mengenai hal ini yang bisa kompasianer baca di Na.. na.. na.. mu menyakiti ku..!! saat kau menjambak rambut ku.. aku bernyanyi na.. na.. na.. saat kau memukul wajah ku.. aku bernyanyi na.. na.. na.. saat kau menindih tubuh ku.. aku bernyanyi na.. na.. na.. meski  na.. na.. na.. ku terasa sakit.. aku masih bernyanyi na.. na.. na.. kauberikan aku banyak pelajaran.. kau membuatku benci banyak hal.. kau tancapkan na.. na.. na.. mu padaku dan aku berteriak menyumpahinya.. “semoga kamu na.. na.. na..!!!  karena Tuhan akan na.. na.. na.. pada mu” aku na.. na.. na.. sendiri.. meringis.. kesakitan dan menjerit na.. na.. na.. saat itu aku hanya perempuan bodoh yang takut di tinggalkan cinta, perempuan yang rela wajah nya di lempari sumpah serapah atas nama cinta, perempuan yang mudah di kendalikan atas dalil cinta. Sampai akhir nya aku menyadari… INI BUKAN CINTA…!! Karena ternyata Cinta itu tidak menyakiti.. cinta itu tidak melukai.. tidak mengadili.. tidak memaki.. tidak mengintimidasi.. tidak akan membuat mu terlihat bodoh dan lemah.. atas dasar itu akhir nya aku memilih meninggalkan dia dalam keadaan hancur lebur.. pilihan yang seharus nya aku ambil sejak awal. Dan proses kesembuhan ku bisa kompasianer baca di Tuhan, bisa kita berbicara sebentar? Tuhan.. apakah kau mendengar, saat tadi aku berteriak meminta pertolongan Mu? ah.. bodoh nya aku!! pasti Engkau mendengar nya.. pasti, aku tahu itu.. saat itu aku merasa Engkau terlalu sibuk untuk mengurusi pendosa seperti aku.. tapi detik berlalu dan aku sadar, Engkau tengah memberikan pelajaran berharga untuk ku.. Tuhan.. pahit ini aku telan sendiri, aku tak tahu harus berlari kemana? pada siapa? untuk apa? karena sang iblis hanya tertawa saat ku mulai menangis.. bagi nya, aku tak lebih dari badut yang menjijikan.. semoga anak, istri, kekasih atau perempuan manapun di dunia ini tak mengalami kisah ku yang perih.. karena rasanya berat menyentuh cahaya Mu, saat ku ingin terbangun kembali.. Tuhan.. apakah Engkau masih mendengar ku??? rasanya saat ini Engkau begitu dekat.. rasanya.. saat ini Engkau benar benar ada di hadapan ku.. mengusap airmata ku.. seperti nya malam ini Engkau dan aku benar benar berbicara.. seolah olah, aku terlahir kembali menjadi jiwa yang baru.. Yaa.. untuk menelan kalimat “pembunuh karakter” hanya perlu kelapangan hati untuk bisa menerima nya dengan ikhlas dan tulus (bagi perempuan-perempuan baik di dunia ini.. SALUT untuk kesabaran nya), tapi untuk mendapatkan hadiah luka memar di tubuh kita adalah tindakan kriminal yang sangat tidak pantas untuk di pertahan kan.. Ada beberapa pemikiran yang terlintas saat aku memutuskan untuk meninggal kan nya, tiba-tiba saja inspirasi ini datang sehari sebelum kebebasan itu aku dapat: “Aku adalah mahluk yang di ciptakan Tuhan dengan penuh kasih sayang, aku di cintai begitu tulus oleh orang-orang di sekeliling ku, bahwa banyak manusia di luar sana yang sangat menyayangi aku.. tapi aku malahan rela di perlakukan kasar sama pasangan aku sendiri??? Bayangkan seribu kalimat pembunuh karakter akan menemani masa tua ku sepanjang hari? Bayangkan seribu makian akan aku telan setiap detik? Seribu memar akan menghiasi indah tubuh ku? Seribu air mata akan membuat ku semakin sakit, semakin lemah dan akhir nya aku hanyalah zombie… tubuh yang bergerak tanpa arah.. raga yang bernafas tanpa jiwa.. lalu kemana senyum ku waktu pertama kali mengenal nya? Kemana gelak tawa ku saat terakhir kali bersama nya?? Dimana harga diri aku sebagai perempuan yang layak di cintai?? Apalagi status kami cuma “pacaran” seseorang yang memanfaat kan kelemahan aku itu, bukan lah siapa-siapa.. bukan dewa jaman yunani yang harus di agungkan, bukan Tuhan yang patut aku sembah.. laki-laki yang bertindak kasar itu hanyalah manusia bodoh yang tidak tahu bagaimana cara nya mencintai… orang seperti itu tidak layak mendapat kan aku..” Kekuatan ini akhir nya aku jaga sampai sekarang.. aku tahu di luar sana ada beberapa remaja yang mendapatkan kekerasan secara mental maupun fisik dari pacar nya tapi bingung harus melakukan apa untuk keluar dari rasa sakit yang berkepanjangan itu.. Saran aku sih cuma satu “bicarakan baik-baik” jika komunikasi saja sudah tidak bisa dan malah membuat keadaan jadi runyam, silahkan tinggalkan dia baik-baik dan lupakan selamanya. Dekatkan diri dengan Tuhan adalah cara paling ampuh untuk mengobati luka hati maupun luka fisik. Kalau kamu masih ragu karena banyak pertimbangan seperti “aku udah ga perawan lagi gara-gara dia, aku takut di terror kalau pergi dari dia, aku masih sayang dia, aku ga bisa hidup dari dia.. bla.. bla.. bla..” maka jawaban yang akan kamu dengar dari aku adalah “buatlah keputusan bijak hari ini untuk masa depan mu.. hari ini..!!! satu detik saja kamu ragu, selamanya kamu akan menyesal” So girls… buka mata yuk?? Bantu dirimu sendiri untuk lebih smart menghadapi hal ini.. bantu teman-teman mu, saudara mu dan mungkin ibu mu untuk menjadi perempuan yang layak di cintai. Jaga hati kamu.. jaga ucapan mu.. jaga tingkah lakumu.. maka Tuhan akan memberikan mu malaikat yang siap mencintai mu seumur hidup. Untuk kaum adam, mohon maaf ya tulisan ini bukan untuk menyudutkan satu pihak.. aku tahu kok banyak juga kaum adam yang di perlakukan kasar sama pasangan nya.. silahkan buat keputusan saat ini juga, kita punya hak untuk bahagia dan di cintai..

[caption id="attachment_183995" align="aligncenter" width="270" caption="lidah memang tak bertulang"][/caption] Merdekalah kaum ku… I Love u kompasianer.. thx untuk cinta nya selama ini..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun