Mohon tunggu...
Fidela Rahma
Fidela Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengulik Lebih Dalam Media Promosi Kesehatan, Penting Nggak Sih?

24 Maret 2023   11:34 Diperbarui: 24 Maret 2023   12:36 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini, wabah penyakit menular yaitu difteri kembali bermunculan dan menyerang masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Menimbang dari banyaknya angka penularan penyakit, pasti sudah tidak asing lagi bagi Anda menjumpai bentuk promosi kesehatan di berbagai sektor umum terutama layanan kesehatan. Nah, disamping itu apa sih yang Anda ketahui tentang promosi kesehatan? Menurut WHO 1986, promosi kesehatan adalah suatu proses yang memungkinkan orang untuk meningkatkan kemampuan untuk mengontrol faktor-faktor penentu kesehatan dan meningkatkan kesehatan mereka.

Untuk dapat mencapai tujuan dalam promosi kesehatan, diperlukan pemilihan media promosi yang sesuai dengan masyarakat, dimana masyarakat merupakan makhluk yang dominan menggunakan panca indra. Hal ini diharapkan dapat menarik perhatian dan memudahkan dalam menginformasikan/mendorong/mengajak masyarakat kepada derajat kesehatan yang lebih baik. Dengan demikian, media menjadi salah satu unsur yang penting dalam keberhasilan penyampaian promosi kesehatan.

Rumah sakit sebagai salah satu contoh sektor layanan kesehatan memiliki peran dan fungsi menjalankan promosi kesehatan, hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2018 Tentang Penyelenggaraan Promosi Kesehatan. Mengingat pentingnya upaya untuk mencegah peningkatan kasus difteri, rumah sakit harus ikut andil dalam membuat promosi kesehatan.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Pada umumnya rumah sakit menggunakan media cetak seperti leaflet, brosur, banner, serta media digital. Adapun salah satu rumah sakit di Kota Malang yang kami jumpai, memanfaatkan media banner sebagai bentuk upaya promosi kesehatan. Banner tersebut diletakkan di depan ruang tunggu Poliklinik Kebidanan dan Kandungan rumah sakit dengan ukuran 160x60 cm. Disajikan dengan gambar dan tulisan yang dominan berwarna merah dan hitam serta didukung warna hijau dan pink. Sedangkan, warna pada latar banner dominan kuning cerah dan terdapat warna biru. Banner tersebut berisi himbauan melakukan imunisasi pencegahan difteri yang juga disertai dengan informasi penyebab penyakit, dengan harapan pengunjung yang melihat banner tersebut dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran untuk melakukan imunisasi pencegahan difteri.

Banner merupakan sebuah media promosi kesehatan yang cukup efektif. Setiap media promosi seperti banner memiliki kelebihan dan kekurangan. Berdasarkan hasil observasi kami, ukuran banner sudah efektif dengan tempat pemasangan yang strategis untuk dijangkau oleh orang banyak. Namun, pendistribusian banner tersebut dinilai belum tepat sasaran karena tidak diletakkan di seluruh Poliklinik yang ada di rumah sakit tersebut, melainkan hanya diletakkan di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan saja, yang berarti bahwa banner tersebut hanya bisa dijangkau oleh pasien yang mengunjungi Poliklinik Kebidanan dan Kandungan saja.

Penggunaan warna yang bervariasi dan kontras disesuaikan dengan gambar dan tulisan yang sangat dominan, turut membantu mempermudah menarik perhatian. Adanya gambar pada banner menjadi daya tarik tersendiri. Selain menarik perhatian, gambar juga membantu menjelaskan maksud dari banner sehingga lebih mudah untuk dimengerti, memperjelas bagian-bagian yang penting serta meringkas uraian yang panjang. Pesan yang disampaikan pada banner sangat runtut dan jelas. Penggunaan kata dinilai mudah dipahami, tidak berbelit-belit dan langsung pada inti penyampaian.

Disamping kelebihan-kelebihan tersebut, ternyata masih terdapat kekurangan jika ditinjau dari segi isi. Yakni, kurangnya penyebutan gejala apa saja yang akan dialami jika tertular penyakit difteri, sehingga pengunjung dapat lebih waspada dan tertarik melakukan imunisasi untuk pencegahannya.

Pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesehatan merupakan suatu bentuk nyata dari keberhasilan media promosi kesehatan. Evaluasi yang ada diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi para perancang grafis dalam meningkatkan mutu pembuatan media promosi kesehatan yang lebih baik serta, menjadi dasar bagi para penyelenggara promosi kesehatan dalam upaya meminimalisir angka penularan penyakit dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun