Mohon tunggu...
Laila Musfidatul Ikromah
Laila Musfidatul Ikromah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030065 UIN Sunan Kalijaga

Suka jalan-jalan, hunting foto✨

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Menyelami Kehidupan Remaja Menuju Fase Kepala Dua

4 Juni 2024   11:44 Diperbarui: 7 Juni 2024   16:45 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Remaja, dewasa. (Sumber: shutterstock via kompas.com)

Remaja adalah masa transisi yang penuh dengan perubahan dan tantangan. Bagi sebagian remaja, mereka menghadapi situasi di mana mereka hampir berada di ambang kehidupan dewasa, disebut "berkepala dua".

Fase remaja adalah masa peralihan yang penuh gejolak dan tantangan. Ini adalah fase di mana seseorang berangsur-angsur bergerak dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Remaja biasanya ditandai dengan perubahan fisik dan emosional yang signifikan.

Selama masa ini, mereka mulai mengeksplorasi identitas mereka, menghadapi tekanan sosial, dan mengambil keputusan yang dapat membentuk masa depan mereka.

Saat remaja memasuki fase berkepala dua, mereka seringkali berada di antara dua fase kehidupan yang berbeda. Di satu sisi, mereka masih merasa terikat dengan masa kanak-kanak mereka, dengan kebebasan yang terbatas dan ketergantungan pada orang tua. Di sisi lain, mereka juga merasakan dorongan untuk meraih kemandirian dan menghadapi tantangan kehidupan dewasa.

Dalam proses menyelami kehidupan remaja menuju fase berkepala dua, ada beberapa aspek penting yang perlu dipahami.

Pertama, perubahan fisik yang terjadi pada remaja dapat menjadi sumber kebingungan dan kekhawatiran. Perubahan hormon menyebabkan perkembangan tubuh yang pesat, termasuk pertumbuhan rambut, perubahan suara, dan perkembangan organ reproduksi. Remaja harus belajar untuk menerima dan memahami perubahan ini sebagai bagian alami dari pertumbuhan mereka.

Selain perubahan fisik, remaja juga menghadapi perubahan emosional yang kuat. Mereka mungkin merasa cemas, frustasi, atau bahkan depresi. Hal ini dapat disebabkan oleh tekanan akademik, masalah keluarga, atau tekanan sosial. Penting bagi remaja untuk memiliki dukungan emosional dan penanganan yang tepat dalam menghadapi tantangan ini.

Selama masa remaja, identitas diri menjadi fokus utama. Remaja mulai mencari tahu siapa mereka, apa yang mereka sukai, dan apa yang mereka inginkan dalam hidup. Mereka sering kali bereksperimen dengan gaya berpakaian, musik, dan teman-teman baru.

Namun, sering kali remaja merasa terjebak antara ingin diterima oleh kelompok sebaya dan ingin mempertahankan keunikan mereka sendiri. Ini adalah tahap penting dalam menemukan jati diri dan memahami nilai-nilai yang penting bagi mereka.

Tekanan sosial juga menjadi aspek yang signifikan dalam kehidupan remaja. Mereka mungkin merasa terbebani dengan harapan dari orang tua, teman sebaya, dan masyarakat umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun