Penyerangan Israel telah terjadi jauh dari kejadian yang dipropagandakan oleh pihak Israel mengenai penyerangan hamas terhadap Israel pada 2023 silam. Israel mulanya hanyalah sekelompok pengungsi yang mendarat di negara Palestina, namun seiring dengan berkembangnya waktu mereka mulai mencoba untuk menguasai daerah negara Palestina dan mendirikan Pemerintahan serta militernya sendiri.Â
Saat ini, Israel semakin berkembang dan menguatkan pengaruhnya dalam berbagai bidang di seluruh dunia untuk mendukung mereka mencapai tujuan. Melakukan tindakan-tindakan yang menentang hukum humaniter internasional dengan membunuh perempuan, anak-anak, serta perusakan bangunan fasilitas umum.
Pada tanggal 6 Mei 2024, Israel kembali menyerang warga Palestina dengan melakukan pengeboman ke Rafah dengan alasan yang tidak masuk akal yakni 'memberantas Hamas'. Rafah sendiri merupakan salah satu tempat mengungsi bagi 1,4 juta warga Palestina, namun tempat itu juga bahkan bukanlah tempat yang aman bagi mereka. New York Times mengatakan bahwa Israel mengebom dan mengambil alih Rafah, sebanyak 54 orang telah tewas termasuk anak-anak.
Dunia Internasional saat ini sangat mengecam keras agresi militer Israel ke Palestina dengan mencoba untuk selalu mengingatkan satu sama lain mengenai apa yang sedang terjadi, melakukan kampanye #FreePalestine dan melakukan upaya boikot produk yang berafiliasi dengan Israel agar dana perangnya berkurang sehingga penyerangan dapat dikurangi atau bahkan bisa dihentikan.Â
Source: Tirto, New York Times, dan Express UK.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H