Mohon tunggu...
Fida hubaiba
Fida hubaiba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Nasional

Suka menulis sejak SMA, sudah pernah menulis dan menerbitkan novel dengan judul “Takdir Semu”

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Imigrasi dan Tantangannya pada Sistem Internasional: Perspektif Teori Hubungan Internasional

27 Juli 2023   15:44 Diperbarui: 27 Juli 2023   15:47 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan
Fenomena hubungan internasional merupakan kajian yang sangat menarik dan kompleks dalam dunia geopolitik modern. Salah satu aspek yang tak dapat diabaikan dalam fenomena ini adalah migrasi internasional. Migrasi telah menjadi salah satu isu utama dalam agenda global, yang melibatkan jutaan orang yang berpindah dari satu negara ke negara lain. Artikel ini akan membahas fenomena migrasi internasional dari perspektif teori hubungan internasional, dengan mengkaji konsep migrasi, dampaknya pada sistem internasional, dan analisisnya berdasarkan teori hubungan internasional yang relevan.

1.Konsep Migrasi Internasional
Migrasi internasional adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain, baik secara permanen maupun sementara, dengan tujuan untuk mencari pekerjaan, studi, atau alasan lainnya. Fenomena migrasi ini menjadi relevan dalam konteks hubungan internasional karena melibatkan aspek lintas batas negara atau nasional seperti orang-orang dari berbagai latar belakang, budaya, dan kepentingan. Migrasi internasional dapat terjadi secara sukarela, seperti pencari kesempatan kerja atau studi di luar negeri, atau terpaksa, seperti pengungsi atau korban perdagangan manusia dan migrasi telah menjadi pemicu perubahan besar dalam sistem internasional, terutama dalam hal demografi, politik, ekonomi, dan sosial.
Migrasi internasional memiliki dampak sosial, ekonomi, dan politik yang signifikan, baik di negara asal maupun di negara tujuan. Di negara asal, migrasi internasional dapat menyebabkan "brain drain" atau kehilangan sumber daya manusia berpotensi yang mencari peluang di luar negeri. Di sisi lain, di negara tujuan, migrasi internasional dapat menyebabkan perubahan dalam komposisi demografis dan sosial, serta mempengaruhi pasar tenaga kerja dan sistem sosial.
Kebijakan dan regulasi terkait migrasi internasional sangat penting untuk mengatur arus perpindahan penduduk secara aman dan teratur, serta melindungi hak-hak migran. Isu-isu seperti hak asasi manusia, integrasi sosial, perlindungan tenaga kerja, dan keamanan perbatasan menjadi perhatian penting dalam konteks migrasi internasional.

2.Dampak Migrasi pada Sistem Internasional
a.Dampak Demografi
Migrasi internasional telah memberikan kontribusi besar pada perubahan demografi dalam berbagai negara. Negara-negara penerima migran biasanya mengalami peningkatan jumlah penduduk dan keanekaragaman etnis. Sementara itu, negara asal seringkali mengalami penurunan angkatan kerja dan populasi, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan stabilitas sosial.
b.Dampak Ekonomi
Aspek ekonomi menjadi aspek penting dalam fenomena migrasi internasional. Migran sering kali menjadi bagian dari angkatan kerja di negara penerima dan memberikan kontribusi signifikan pada sektor-sektor tertentu seperti pertanian, jasa, atau konstruksi. Namun, kehadiran migran juga dapat mempengaruhi tingkat upah dan persaingan dalam pasar tenaga kerja.
c.Dampak Politik
Migrasi internasional juga berdampak pada dinamika politik di negara-negara penerima. Isu-isu seperti keamanan, kebangsaan, dan identitas nasional seringkali muncul dalam konteks migrasi. Hal ini dapat mempengaruhi pandangan politik masyarakat dan memunculkan perdebatan politik tentang kebijakan migrasi.
d.Dampak Sosial dan Budaya
Migrasi internasional juga membawa implikasi sosial dan budaya yang signifikan. Interaksi antara kelompok etnis yang berbeda dapat menciptakan integrasi budaya yang unik dan menarik. Namun, perbedaan budaya juga dapat menimbulkan ketegangan sosial dan konflik identitas.

3.Analisis dari Perspektif Teori Hubungan Internasional
-Realisme
Dalam perspektif realisme, negara-negara dianggap sebagai aktor utama dalam sistem internasional yang berusaha untuk mempertahankan kekuasaan dan keamanan nasional. Migrasi internasional dapat diartikan sebagai tantangan bagi keamanan nasional karena potensi masuknya agen-agen eksternal yang tidak diinginkan. Negara penerima migran dapat menggunakan kebijakan imigrasi yang ketat sebagai respons terhadap kekhawatiran ini, sementara negara asal mungkin mengalami pengurangan kekuatan ekonomi dan sosial akibat kehilangan angkatan kerja.
-Liberalisme
Dalam perspektif liberalisme, migrasi internasional dianggap sebagai hasil dari interaksi dan kerjasama antar negara dalam menciptakan aturan dan norma yang memfasilitasi perpindahan manusia. Liberalisme akan mendorong terbukanya batas-batas negara untuk migrasi yang lebih mudah dengan landasan hak asasi manusia. Negara-negara penerima migran dianggap memiliki tanggung jawab untuk melindungi hak-hak migran dan mengintegrasikan mereka ke dalam masyarakat secara harmonis.
-Teori Ketergantungan
Dalam perspektif teori ketergantungan, migrasi internasional sering dilihat sebagai hasil dari ketidaksetaraan dan ketidakadilan ekonomi antar negara. Negara-negara maju yang kaya cenderung menarik migran dari negara-negara miskin karena mereka menawarkan peluang ekonomi dan kehidupan yang lebih baik. Teori ketergantungan mengkritik sistem internasional yang mendukung eksploitasi ekonomi dan perbedaan kekayaan yang besar antara negara-negara.

Kesimpulan
Migrasi internasional adalah fenomena yang kompleks dan signifikan dalam sistem internasional. Artikel ini telah mengulas dampak migrasi pada sistem internasional, termasuk aspek demografi, ekonomi, politik, sosial, dan budaya. 

Dari perspektif teori hubungan internasional, fenomena migrasi dapat dianalisis melalui lensa realisme, liberalisme, dan teori ketergantungan, dan dalam analisis dari perspektif teori hubungan internasional, terdapat perbedaan pendekatan antara realisme, liberalisme, dan teori ketergantungan terhadap migrasi internasional. 

Realisme menyoroti kekhawatiran keamanan nasional dan dapat mendorong kebijakan imigrasi yang ketat. Liberalisme mendukung terbukanya batas-batas negara dan melihat migrasi sebagai hasil interaksi dan kerjasama antar negara. Sementara teori ketergantungan mengkritik ketidaksetaraan ekonomi antar negara yang dapat memicu migrasi dari negara miskin ke negara kaya. Masing-masing perspektif menawarkan wawasan yang berbeda terhadap isu ini. 

Penting bagi negara-negara untuk memahami implikasi migrasi dan mencari solusi yang saling menguntungkan bagi semua pihak terlibat bahkan jika di perlukan adalah kerjasama global untuk mengatasi isu migrasi secara adil dan aman.

Artikel ini sebagai salah satu syarat Tugas II Mata Kuliah Teori Hubungan Internasional dengan Dosen Pengampu: Fadlan Muzakki, S.IP., M.Phil., LLM

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun