februari itu seperti ketapel yang menarik batu lalu melesat lurus dengan cepat.tidak bisa dirasakan tiba-tiba sudah sampai tujuan.begitu juga dengan bulan kedua ini. aku sampai lupa apa yang terjadi diawal bulan,baru aku ingat setelah aku lihat buku agenda.oh,ada evaluasi yang terjadi.baru aku ingat lagi aku sudah melakukan satu revolusi lagi.Â
aku juga sadar bahwa apa yang sudah kita lakukan memerlukan evalusasi untuk menilai sejauh mana kita melangkah dan untuk mengetahui benar atau tidaknya tindakan yang kita ambil. februari juga mengingat kan ku kembali bahwa tidak selamanya apa yang kita sendiri anggap benar dimata orang lain benar. seperti februari yang mengajarkan ku ,menegurku bahwa aku kurang dalam mengambil tindakan,lebih kasarnya kurang 'tegas' .ya, sekiranya seperti itu.
menurutku evaluasi bukan titik dimana kita harus merasa down atau apalah yang sama seperti itu,menurutku malah dnegan adanya evaluasi kita bisa menyadarkan diri kita sendiri untuk memperbaiki apa yang salah di dalam diri kita. kan malah lebih baik dan bijaksana kalau kita menilai evaluasi dengan baik ? toh pada akhirnya dengan evaluasi juga kita jadi diajarkan utnuk kembali bangkti dari kesalahan yang menjatuhkanÂ
aku juga ingin berterimakasih pada apa yang sempat aku lewatkan dibulan ini.terimakasih untuk mengingatkan bahkan jauh dari mengingatkan adalah terimakasih untuk mau menegurku.
bulan ini tidak bisa dikatakan mulus apalagi mudah untuk dilalui.aku tau bulan ini akan sulit untuk dilewati tapi aku harus bisa memaksa diri untuk mau mengikuti.dengan begitu setidaknya ada kemajuan dari ke-terpaksaan ini,hehe.
aku juga ingin berterimaksih untuk bulan yang seperti ketapel,yang sulit dilalui  tapi dengan pe-maksaan bisa membawa ku sampai tujuan akhir yaitu-akhir bulan.terimakasih untuk mau memulai lagi seperti januari,mau-maunya juga mengajarkan ku tentang meneriman dan berlapang dada
semoga maret,bulan berikutnya tidak sesulit sekarang atau ya, tidak masalah apa-apa kalau memang lebih sulit dari februari setidaknya aku sudah punya pengalaman mengalami kesulitan.haha.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H