Mohon tunggu...
Fida Dinar Fauziyah
Fida Dinar Fauziyah Mohon Tunggu... Mahasiswa -

I'm Still Learning😊

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Benarkah Bakat dan Kecerdasan Anak Bisa Menurun dari Ibu?

8 April 2019   22:28 Diperbarui: 8 April 2019   23:06 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.pinterest.com/pin/487373990910854594/

Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.

Peribahasa ini memang sudah tidak asing lagi bagi kita. Peribahasa ini mengandung arti sifat anak tidak jauh berbeda dari orang tuanya. Tidak jauh berbeda disini dalam artian lain yakni adanya kemiripan beberapa hal yang menurun dari orang tua kepada anaknya. Model rambut, warna kulit, dan bentuk wajah merupakan beberapa hal yang bisa diturunkan melalui gen biologis. Namun bagaimana dengan hal-hal yang lain seperti bakat atau kecerdasan? Apakah hal tersebut juga bisa diturunkan melalui gen?

https://www.instagram.com/p/Bvvta32gxlp/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=2fbcan0h83hq
https://www.instagram.com/p/Bvvta32gxlp/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=2fbcan0h83hq
Dalam sebuah film drama Hollywood produksi tahun 2017 yang berjudul Gifted, diceritakan seorang anak perempuan berumur 7 tahun yang memiliki kelebihan ketertarikan berlebih terhadap ilmu matematika. Ia berbeda dengan teman-teman seusianya. Disaat teman-temannya masih belajar matematika dasar, ia justru sudah mampu memecahkan sebuah masalah yang setara dengan ilmu matematika di perkuliahan. Dikisahkan kelebihan tersebut adalah mewarisi dari ibunya yang juga seorang ahli matematika. Jadi film ini menunjukkan bahwa kecerdasan dan kejeniusan seorang ibu dapat menurun kepada anaknya.

Kenyataannya bakat dan kecerdasan memang bisa diwariskan atau diturunkan melalui gen orang tua, terutama ibu. Menurut penelitian beberapa ilmuwan, kemampuan kognitif atau kecerdasan terdapat pada kromosom X yang dimiliki oleh wanita. Penelitian yang menggunakan tikus sebagai media ini menunjukkan bahwa tikus yang disuntikkan gen betina mengalami perkembangan otak lebih besar tetapi tubuh lebih kecil, sedangkan tikus yang disuntik gen jantan mengalami sebaliknya, yakni tubuh yang kuat dan kepala yang lebih kecil. Ini menunjukkan bahwa kemampuan kognitif seperti bakat dan kecerdasan dapat diturunkan melalui ibu, sedangkan ayah lebih cenderung menurunkan nutrisi dan kekuatan tubuh.

Selain itu, menurut Roberth Lehrke seorang ilmuwan Amerika, menyatakan pengaruh sel telur atau sel betina terhadap kecerdasan manusia. Dia mengklaim bahwa setiap kecerdasan manusia berkaitan dengan kromosom X, yang berarti bahwa anak-anak lebih mungkin mewarisi kemampuan kognitif dari ibu mereka.

https://id.pinterest.com/pin/487373990910854594/
https://id.pinterest.com/pin/487373990910854594/
Dalam prespektif islam, hal ini pun juga ditekankan.
الام مدرسة الاولى

Syair arab diatas berarti bahwa ibu adalah sekolah pertama bagi anaknya. Artinya seorang ibu haruslah cerdas, berwawasan luas, dan berpendidikan. Disamping kecerdasan tersebut akan menurun kepada anak, ibu yang berpendidikan tinggi dan berwawasan luas akan menjadi guru pertama sebelum anak terjun ke pendidikan di sekolah yang mengajarkan kepada anak-anaknya pendidikan formal maupun pendidikan moral. Sosok seorang ibu akan menjadi teladan dan figur yang akan diidolakan anak-anaknya. Jika ibunya cerdas dan berbakat, maka anaknya pun akan termotivasi untuk meniru ibunya.

Jadi, untuk para perempuan yang pastinya kelak akan menjadi seorang ibu, janganlah pernah menyerah dalam menuntut ilmu. Jangan pernah minder kalau ada yang bilang "buat apa sekolah tinggi kalau akhirnya akan menjadi ibu rumah tangga", karena sejatinya ilmu yang saat ini sedang dicari adalah untuk mempersiapkan generasi yang lebih baik di masa depan.

Sumber : http://m.erabaru.net/2018/12/04/penelitian-kecerdasan-diwariskan-dari-ibu/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun