Mohon tunggu...
Adik Wibowo
Adik Wibowo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Beyond Blogging

Salam! Saya Adik Wibowo, berlabuh di pelabuhan terakhir yaitu Home Sweet Home sambil belajar berliterasi, ngomong di depan kelas untuk trainee perhotelan kapal pesiar dan english MedWist, sarasehan di pendopo bersama komunitas seni budaya. Mengembara selama belasan tahun menjelajah dunia terfasilitasi lantaran menjadi kru kapal pesiar bidang perhotelan. Adalah sangat tidak fair apabila kenangan, pengalaman itu hilang tertelan masa begitu saja. Di sini ingin hati berbagi literasi agar tetap menginspirasi atau menambah perspektif terhadap perjalanan, pengalaman maupun sudut pandang. Terimakasih kepada semua yang telah membaca setiap teks - semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Palma de Mallorca Bagi Musafir Laut

12 Februari 2024   07:05 Diperbarui: 12 Februari 2024   07:22 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu siang kita menikmati jatah Crew Window, yaitu kesempatan keluar dari kapal pesiar tempat bekerja.  Mengitari setapak demi setapak Palma de Mallorca. Plataran area pelabuhan sangat luas. Sejauh mata memandang pohon palm tertata rapi berpadu dengan corak bangunan eropa yang menakjubkan.

"Apakah ini benar-benar pusat kebudayaan, hatiku bertanya?". Kota yang dulunya bernama Kasbah dengan tembok pertahanan yang ditinggali bangsa Moor ini menarik perhatian pelaut dan pejalan sepertiku ini. Jalanan mulai berliku untuk ditelusur. Tata kota memamerkan apa yang tidak pernah dalam bayanganku sebelumnya. Kastil masih berdiri megah. Menjelma menjadi museum seni kontemporer. Cerobong kapalpun tak lagi tampak ujung atasnya. Menandakan posisiku mulai menjauhi.

Palma yang kutahu secara geografis hanyalah kota besar di kepulauan Balearik Negara Spanyol. Kapalku memasuki wilyah ini lantaran trayek wisatanya ada di Meditteranean. Pulau ini berada di tengah dimana naik ke atas arah utara masih wilayah Spanyol yaitu Barcelona. Kalau lurus ke barat kita berada di kota Valencia. Kedua kota tersebut juga menjadi destinasi sebelumnya.

Siang itu rombonganku terdiri dari teman dari berbagai department yang kebetulan sefrekuensi. Lelah jalan tak jadi soal, hati senang mengganti semua. Kultur pejalan lokal memberi pelajaran banyak tentang bagaimana kita tertib di dalam lalu lalang. Tak asal nyebrang, tak asal ngebut sampai tujuan bagi pengendaranya.

"Ini yang di tempat kita, isine kaki lima mas trotoar ini", celetuk salah satu rekan saat menanti rambu hijau penyebrangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun