Mohon tunggu...
Adik Wibowo
Adik Wibowo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Beyond Blogging

Salam! Saya Adik Wibowo, berlabuh di pelabuhan terakhir yaitu Home Sweet Home sambil belajar berliterasi, ngomong di depan kelas untuk trainee perhotelan kapal pesiar dan english MedWist, sarasehan di pendopo bersama komunitas seni budaya. Mengembara selama belasan tahun menjelajah dunia terfasilitasi lantaran menjadi kru kapal pesiar bidang perhotelan. Adalah sangat tidak fair apabila kenangan, pengalaman itu hilang tertelan masa begitu saja. Di sini ingin hati berbagi literasi agar tetap menginspirasi atau menambah perspektif terhadap perjalanan, pengalaman maupun sudut pandang. Terimakasih kepada semua yang telah membaca setiap teks - semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Sarapan Kru Kapal Pesiar

26 Januari 2024   08:28 Diperbarui: 26 Januari 2024   08:33 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi saat kita menikmati sarapan seringkali tersaji croissant. Sebuah produk pastry yang turut melengkapi  menu breakfast. Selain croissant terdapat muffin, danish. Adapun keseruan menikmati breakfast di crew mess kapal pesiar, tatkala kita menemukan  kombinasi antara American Breakfast dan Indonesian Breakfast. Akan ada sajian telor mulai dari Sunny Side Up (Telor Mata Sapi), Omellet, Scramble hingga ada Porridge (bubur), cereal, French Toast, Waffle dan sebagainya.

Alhamdulillah masih ada nasi untuk disantap. Maklum kita orang Indonesia kalau belum kemasukan nasi belum dikatakan makan.
 
Bisa kita lihat bagaimana Dinner Plate tampak menggunung. 4 telor rebus, 2 croissant plus breakfast syrup, susu segelas, satu yogurt, buah-buahan, turkey bacon dan link sausage. "Jangan lupa! N a s i !".  Pilihan yang demikian itu adalah bebas.  Diambil sendiri karena prosesi perjamuannya adalah buffet (Prasmanan).

Konsep All You Can Eat breakfast merupakan entertain tersendiri bagi kru. Beda halnya dengan makan siang dan malam. Menu yang tersaji cenderung berpola statis. Mulai dari appetizer sampai dengan dessert. Berdasar item dasar pembuatan maincourse akhirnya makanan inti yang tersaji adalah Daging, Ikan, Unggas, Pasta. Terus-terusan kalau tidak daging, ikan, unggas pasti pasti lagi. Semua disajikan dengan pola prasmanan.

Seperti yang kita ketahui bahwa pola prasmanan terkadang membuat kurang menarik bagi antrian belakang. Presentasi makanan di atas chaffing dish sudah terlihat acak-acakan. Ternyata platting food di atas Dinner Plate alias mempersembahkan makanan di atas piring langsung dibanding dengan prasmanan akan lebih menarik di-platting. Meskipun secara bahan baik itu daging, ikan atau unggas sudah luar biasa memenuhi standar gizi, yang namanya menyantap makan ada penentu lain untuk bisa bangkit selera kita. Yaitu presentasi itu tadi.

Apakah ini juga salah satu yang membuat kangen kembali ke kapal?


Ada yang bilang, yang ngangenin kembali ke kapal itu adalah dollarnya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun