Mohon tunggu...
Adik Wibowo
Adik Wibowo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Beyond Blogging

Salam! Saya Adik Wibowo, berlabuh di pelabuhan terakhir yaitu Home Sweet Home sambil belajar berliterasi, ngomong di depan kelas untuk trainee perhotelan kapal pesiar dan english MedWist, sarasehan di pendopo bersama komunitas seni budaya. Mengembara selama belasan tahun menjelajah dunia terfasilitasi lantaran menjadi kru kapal pesiar bidang perhotelan. Adalah sangat tidak fair apabila kenangan, pengalaman itu hilang tertelan masa begitu saja. Di sini ingin hati berbagi literasi agar tetap menginspirasi atau menambah perspektif terhadap perjalanan, pengalaman maupun sudut pandang. Terimakasih kepada semua yang telah membaca setiap teks - semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Potensi Memberikan Kesan Baik Itu Bisa dari Apa Saja

4 Januari 2024   21:07 Diperbarui: 4 Januari 2024   21:09 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

WEDANGAN. Ngawe Kadang. Sarasehan bersama teman-teman Politkenik Indonusa dan Priyamistri si gadis India yang lahir di Minnesota Americ di suatu sore.


Spill tentang Minnesota dulu. Minnesota adalah negara bagian terbesar America berdasarkan area di Midwest. Minnesota adalah satu dari 50 negara bagian America. Jadi bintang yang ada di bendera America itu kurang lebih berjumlah 50 an karena melambangkan kuantitasnya.

Sore itu kita nongki di halaman Balai Desa Parangjoro. Cukup dengan hidangan sego kucing, risoles mayo dan beberapa jajanan ala Hik mas Misol kita ngobrol seputaran pendidikan, sosial dan budaya.

Satu hal yang menarik untuk saya notulenkan, terkait kunjungan teman-teman dari luar negeri ke Parangjoro. Seperti kata Priyamistri, "Their home is beautiful, as is the surrounding village, you will be very comfortable here. In my time I got to visit a local tofu factory, help with/ attend several events for Adik' program, and visit a nearby mountain area".

Di sini ketertarikan teman-teman dari luar adalah tentang cultural exchange. Ada budaya lokal dan normal living yang dapat disaksikan sendiri. Dirasai sendiri.

Bagaimana menumbuhkan cita rasa pariwisata sebuah kampung yang tak ada dukungan sumber daya alam, adalah dengan menyodorkan potensi kebudayaan lokal. Bagaimana pengalaman-pengalaman menjalani normal livingnya wong ndeso akan menjadikan long term memory. Pengalaman empiris yang kelak kemudian akan menjadi manfaat.

Pernah suatu waktu teman dari Polandia selama 2 minggu menginap. Hari ke empatnya si Doi bisa mengingatkan saya untuk saatnya praying time. "Adi! Adzan is sounding, your praying time".

Kebiasan orang lokal bagaimana 5 kali waktu sholat direkamnya. Suatu saat akan diceritakan ke keluarganya, orang terdekatnya dan seterusnya. Pengalaman empiris itu ngejawantah, hingga suatu waktu sebelum pulang ke negaranya, si Doi akhirnya googling. Bagaimana Islam masuk Indonesia itu sungguh luar biasa. Tak melalui sistem perang. Indonesia  menjadi negara yang penduduknya Islam. Budaya lokalnya begitu ramah dan sebagainya.

Akhirnya saya berpendapat. Jika kesan sederhana, sepele itu bisa menginspirasi orang untuk mendapatkan pemahaman dan menjadikan dirinya lebih baik, maka potensi kita untuk memberi inspirasi kebaikan bisa dari kesan apa saja. Ucapan, perilaku, sikap dan lain sebagainya.


#intermezopagi
#imtermezomedwist
#medwist
#exploreparangjoro
#CulturalExperience

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun