Komunitas Nunggaksemi bekerjasama dengan ISI Surakarta mengadakan pelatihan pengembangan produk sulam benang logam bagi masyarakat Parangjoro. Kegiatan ini dilakukan mengingat adanya aset kreatif yaitu UMKM Payet yang makin lama makin krisis penerus. Minat generasi muda untuk meneruskan ketrampilan tersebut sangat minim sekali.Â
Pihak akademisi seperti ISI Surakarta memberikan kontribusi intelektualnya bagi aset kreatif seperti ini, darinya muncul pengembangan produk yang peka jaman dan bervariasi memenuhi kebutuhan. Produk sulam benang logam yang identik hanya digunakan untuk baju pengantin, kini bisa diterapkan di berbagai model fashion, misalnya bungkus keris, tas laptop, dompet dan sebagainya.Â
Selama pelatihan berlangsung peserta diberikan pengetahuan dan wawasan tentang teknik menyulam benang logam dengan media kain denim. Dari pelatihan ini dapat meningkatkan ketrampilan dan kualitas  produk kerajinan sulaman.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Parangjoro Hardiman, S.H mengharapkan bahwa, "Pihak akademi dapat membantu meningkatkan produk-produk lokal baik dalam hal ketrampilan serta pemasaran. Adapun pemasaran digital adalah teknik pemasaran yang dibutuhkan masyarakat dengan daya upaya untuk bisa menguasai".Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H