Mohon tunggu...
fichri ramadan
fichri ramadan Mohon Tunggu... Wiraswasta - penulis ilmu pengetahuan

mahasiswa Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Ilmu Islam "Tauhid"

12 November 2020   17:00 Diperbarui: 12 November 2020   17:05 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TAUHID ? APA ITU ?

TAUHID merupakan yang benar – benar mendasari esensi dari pada keimanan kita, konsep ke Maha Esa’an Allah.

Tauhid di bagi menjadi 3. Yaitu : 1. Tauhid Rububiyyah, 2. Tauhid Uluhiyah, 3. Tauhid Asma’ Wa Sifat. Setiap orang islam yang konsep tauhidnya ini mengikuti aturan secara benar, mengikuti secara syari, akan tetapi jika ketauhidan mu salah, maka akan menjadi rusaknya segala amal. Letak benar dan tidaknya di dalam peribatan itu yang paling pokok dan benar adalah ke tauhidan itu. Kebalikan dari Tauhid ini adalah SYIRIK. Sangat di sayangkan jika orang islam sendiri tidak mengetahui ilmu mengenai agama islam sendiri, mengakunya saja beragama islam tapi tidak mengetahui ilmu tentang islam, lantas yang seperti itu bisa di kategorikan sebagai islam hanya KTP. 

Yang pertama Tauhid Rububiyyah, yaitu “mengenal”, siapa Tuhanmu yang sesungguhnya, Allah itu siapa?. Beriman bahwa Allah satu – satunya Rabb dan tidak ada sekutunya yang Maha memiliki, merencanakan, memelihara, pencipta, membagi rezeki, memberi manfaat/menolak mudhorot serta menjada alam semesta. Kita meyakini yang semua yang ada di dunia ini bahkan alam semesta yang menciptakannya adalah Allah dan tidak ada satupun yang serta ikut andil di dalam penciptaannya. Allah tanpa pernah membutuhkan bantuan dari siapapun termasuk umat manusia, manusia punya daya, kekuatan akan tetapi hanya diberikan oleh Allah. Ketahuilah semua yang mengatur dalam kehidupan kita ini adalah Allah. Dan pahamilah Tauhid Rububuyah ini, jika kita mengetahui ilmu tauhid ini maka, kita tidak akan menemukan jalan yang menjerumuskan kita dalam jurang kesesatan dan kemusyrikan.

Sumber:

Yang kedua Tauhid Uluhiyah, beriman bahwa hanya Allah semata yang berhak disembah, di mintai pertolongan dan tidak ada sekutu bagi – Nya. Contoh, paling sederhana, ketika kita hendak berpergian jauh dan beresiko, kemudian kita meminta kepada orang tua ( dukun ) supaya diberikan keselamatan, minta diberikan buah tangan untuk menjaga kita dari mala petaka, bahya dan bisa selamat itu sudah syirik, karena yang berhak untuk kita mintai pertolongan adalah Allah, kausus tersebut sudah menyalahi aturan konsep keTauhid’an . Hukumnya meminta kepada selain Allah termasuk menyembah selain Allah. Jika ada orang yang meminta selain kepada adalah maka dia orang hukumnya termasuk sudah menyembah selain Allah.

Yang ketiga Tauhid Asma’ Wa Sifat, kita harus benar – benar mengimani, dan mensifati Allah dengan sifat – sifat yang sudah ditentukan Allah sendiri. Tidak boleh kemudian kita manusia mensifati Allah dengan keinginan kita sendiri atau dengan angan – angan kita sendiri, nanti bisa jatuhnya ke SYIRIK. Contoh manusia mensifati Allah dengan keinginan dan angan – angannya sendiri, seperti judul buku “Tuhan Maha Asyik” karya Sujiwo Tejo lantas apakah ada sifat – sifat Allah yang termasuk seperti judul buku tersebut ?, hal itu merupakan manusia yang seenaknya sendiri dengan keinginan dan angan – angannya membuat sifat Allah sendiri diluar sifat Allah yang sudah ditentukan Allah sendiri.

Sekali lagi untuk menerima kebenaran memang sangat berat, tergantung diri kalian sendiri, mau tidak untuk menerima kebenaran, mau tidak untuk lepas dari kebatilan – kebatilan, jikalau tidak bisa repot, karena menerima kebenaran adalah sesuatu yang susah, kecuali hanya orang – orang yang diberikan hidayah kepada Allah SWT. hdayah di gambarkan seperti seseorang yang sedang mengetuk pintu rumah kita, jika kita tidak membukakan pintu tersebut maka sama halnya jika kita tidak membuka hati untuk menerima Hidayah yang diberikan oleh Allah maka bagaimana kita bisa mendapatkan hidayah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun