Mohon tunggu...
Fibrisio H Marbun
Fibrisio H Marbun Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan kaki

Tertarik dengan sepakbola, sosial budaya, dan humaniora.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Timbulan Menjelang Senja

20 September 2023   02:05 Diperbarui: 20 September 2023   02:07 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lembah hijau, tanah leluhur

Kembali kepada para penerus keturunan seletah perjuang panjang melawan perusahaan, bak kisah Daud melawan Goliath

Berpuluh puluh tahun lembah ini dikuasai, ditanami pohon-pohon bahan baku kertas

Buruh-buruh datang silih berganti, merawat, memotong, kayu-kayu bubur kertas itu

Kini lembah ini telah kembali

Lembah yang menjadi hamparan hijau lahan pertanian, oase yang tidak pernah kering

Jagung-jagung hijau, jagung-jagung menguning, lihatlah sepanjang mata memandang lembah itu.

Di ujung jalan, si gembala kembali pulang menuntun kawanan kerbaunya

Bersiul-siul kegirangan melihat kerbau tak lagi keroncogan

Makising, pria paruh baya berambut gondrong, sang gembala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun