Stadion Wanda Metropolitano menjadi saksi Liverpool meraih predikat Raja Eropa. The Reds berhasil menaklukan rival satu Negara Tottenham Hotspur dua gol tanpa balas.Â
Mohammed Salah dan Divock Origi menjadi penyumbang dua gol kemenangan Liverpool. Kemenangan ini semakin memperjelas dominasi klub-klub Inggris di Eropa sekaligus mematahkan dominasi klub kaya di Liga Elite Eropa.
Liverpool sukses meraih gelar ke-6 di Liga Champions, setelah terkahir diraih tahun 2004-2005.
Patahkan Dominasi Klub Kaya
Disamping dominasi English Premier League atas Eropa, pertandingan Liverpool menghadapi Tottenham Hotspur juga mencatatkan sejarah tersendiri. Laga final ini berhasil mematahkan dominasi klub-klub kaya di partai puncak kompetisi paling bergengsi di Eropa.
Untuk pertama kali sejak 2004, partai puncak Liga Champions mempertemukan dua klub yang berada di luar urutan ke lima klub terkaya Eropa. Sebuah keajaiban jika finansial menjadi patokan prestasi sebuah klub.
Bagi legenda hidup Liverpool, Robbie Flower keberhasilan kedua klub ini tidak terlepas dari tangan dingin pelatih. Jurgen Klopp dan Mauricio Phocettino pantas diberi apresiasi atas prestasi musim ini.
Kedua pelatih tersebut berhasil mengembalikan filosofi dan tradisi sepakbola, yakni semangat dan kebersamaan.
Jurgen Klopp memiliki analisa yang luar biasa dalam membentuk komposisi tim. Liverpool memang membutuhkan dana besar untuk membeli pemain, tapi Klopp tidak ragu untuk menjual bintang klub Filipe Coutinho ke Barcelona. Klopp benar-benar memiliki analisis yang cukup baik dalam mengenai kebutuhan tim.
Klopp dan Spesial Runner-Up