Mohon tunggu...
Fiatul Huuriyyah
Fiatul Huuriyyah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - S1 Bimbingan dan Konseling Universitas Ahmad Dahlan

Bismillahirahmanirahim

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Pendidikan Islam pada Peserta Didik di Zaman Modern

22 Juli 2021   00:02 Diperbarui: 22 Juli 2021   00:15 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penulis : Fiatul Huuriyyah (1800001172), Lisa Ayu Pratiwi (1800001175), Febrina Millenia Safira (1800001156)

Pada kesempatan kali ini, penulis akan memaparkan sebuah artikel yang bertujuan untuk mengkaji mengenai tantangan pendidikan islam pada peserta didik di zaman modern. Dimana pengertian pendidikan islam menurut epistemologi yaitu sejajar dengan bahasa arab yang memiliki arti tarbiyah yang berasal dari kata rabba yang dimana memiliki sifat mendidik, mengasuh dan memelihara. Sedangkan menurut (Hasbullah 2015) bahwa pendidikan Islam adalah suatu bentuk usaha dalam mengubah hidupnya menjadi lebih baik secara mental, spritual, sosial dan berkualitas. Kemudian arti lain dari pendidikan Islam adalah usaha untuk mendidik, mengarahkan, membimbing dan membina peserta didik untuk mencapai suatu tujuan yang berlandasakan dalam mempelajari agama islam (Ningsih,2019). Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan islam merupakan pendidikan yang berisikan tentang nilai-nilai islam atau tentang keagamaan yang dapat bermanfaat bagi siswa baik untuk kehidupan di dunia maupun diakhirat.

Pada hakikatnya ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan sebuah hasil karya dari potensi akal manusia. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan saat ini beekembang dengan pesat, yang mencakup semua sektor kehidupan manusia. pesatnya perkembangan IPTEK di bidang pendidikan adalah satu dari bagian kebudayaan yang tidak lepas dari berbagai macam tantangan. Dengan adanya hal ini manusia di dorong untuk mengikuti perubahan zaman yang sudah maju dan mulai belajar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi lainnya sebagai sumber strategis dalam pembaharuan. Untuk menjadikan tolak ukur yang baik bagi pembaharuan sistem pendidikan Islam yang mana merupakan suatu solusi atau pemecahan masalah agar pendidikan Islam tersebut dapat mengikuti gerakan modernisasi serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu dengan tetap berpegang teguh pada kendali al-Qur’an dan al-Hadis. Maka dari itu di dalam pendidikan Islam ada dua tujuan yang harus di gapai yaitu tujuan jangka pendek kebahagiaan (duniawi) dan jangka panjang kebahagiaan (ukhrawiah)

   Untuk menghadapi berbagai macam tantangan dan dampak yang mungkin terjadi pada kehidupan selanjutnya, maka pendidikan Islam harus mampu untuk meminimalisir dampak negatif dari kemajuan Iptek, di antaranya dengan cara perbaikan kembali konsep dan sistem pendidikan yang ada. Konsep ini perlu di sepadankan atau di sesuaikan kembali dengan kehidupan yang sudah modern, menyusun ulang kurikulum yang telah tertinggal mejadi lebih maju, merumuskan kembali tentang konsep Ilmu pengetahuan sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam, tak hanya itu tentu juga para pendidik perlu dilatih kembali dengan semaksimal mungkin agar mereka mampu menanamkan nilai dan norma yang berlaku serta dapat mengembangkan kemampuan intelektual dengan metode pengajaran yang efektif.

Globalisasi merupakan salah satu dampak yang ditimbulkan dari berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat. Dengan globalisasi ini memudahkan peserta didik untuk mengakses dan mengkonsumsi berbagai budaya yang berasal dari seluruh negara di dunia. Padahal, banyak sekali budaya-budaya dari negara lain yang tidak sesuai dengan budaya di Indonesia khususnya budaya kita sebagai umat muslim. Akibatnya banyak peserta didik yang terjebak pada kubangan hitam arus globalisasi ini dengan dalih untuk mengikuti “trend”. Beberapa contoh kecilnya yaitu kebiasaan pergi ke bar untuk meminum minuman haram, maraknya pergaluan bebas dan masih banyak lagi. Nilai-nilai pendidikan islam yang sudah diajarkan sejak peserta didik masih belia pun lambat laun akan luntur. Hal tersebut menjadi sebuah tantangan bagi para pendidik agar dapat menumbuhkan kembali ataupun mempertahankan nilai-nilai islam yang sudah tertanam di diri peserta didik. Selain itu, globalisasi juga menyebabkan semakin krisisnya ahlak baik atau yang biasa kita sebut dengan ahlakul karimah yang ada didalam peserta didik.

Akhlak merupakan hal penting yang wajib ada di dalam diri kita sendiri maupun di dalam diri orang lain, akhlak juga merupakan sifat atau kebiasann yang di miliki seseorang yang sudah tertanam sejak dia masih dalam kandungan sampai dia dibesarkan di dunia, hal ini peserta didik harus dibiasakan sejak usia dini terkait pemahamn akhlak yang baik, agar suatu kelak menjadi pribadi yang berakhlakul karimah, baik budi pekertinya dan baik pula akhlaknya. Pembentukan akhlak peserta didik menjadi tanggung jawab orang tua, guru, serta ligkungan masyarakat juga harus mempunyai tanggung jawab besar dalam pembentukan akhlak seseorang. Karena benar atau tidaknya seseorang dinilai dari akhlaknya. (Patemooh Baka, 2017: 2-3).

Dengan berkembangnya IPTEK yang ada pada sekarang ini, diiringi dengan penurunan akhlak di kalangan para pelajar di dalam kelas maupun di luar kelas, kondisi penurunan akhlak tersebut sangat memprihatinkan, yang mana seharusnya peserta didik dapat bertumbuh kembang dengan baik dengan penanaman akhal yang baik akan tetapi di rusak dengan adanya perkembanagn zaman seperti ini, seperti halnya anak kecil yang ketika menangis sama orang tuanya di kasih HP, padahal diusiannya yang masih kecil itu sangat penting untuk penanaman akhlak yang benar, jika anak tersebut sudah di berikan kebebasan untuk hal yang negatif maka suatu ketika besar nanti anak tersebut juga akan mengalami hal yang negatif pula. Maka dari itu pentingnya membingmbig orang tua/ parenting terlebih dahulu agar bisa mengasuh anak dengan baik.

Dari pembahasan yang telah dijelaskan diatas dapat disimpulkan bahwa tantangan pendidikan islam pada peserta didik diantaranya meliputi pendidikan islam yang mana dalam pendidikan islam tersebut berfungsi untuk mendidik, membimbing peserta didik dalam mencapai kehidupan dunia dan akhirat, dan tidak terlepas dari itu juga terdapat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin hari semakin berkembang, lalu terdapat pengaruh globalisasi yang membuat teknologi semakin canggih sehingga masuknya budaya dari luar yang mengikuti perkembangan zaman khususnya dikalangan generasi millenial. Hal ini berdampak pada peserta didik yaitu mengalami krisis ahlakul karimah atau penurunan moral atau budi pekerti yang baik sesuai kaidah-kaidah islam, contohnya yaitu seperti sikap menghargai, menghormati dan lain-lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun