Mohon tunggu...
Healthy Pilihan

Mengenal Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan

3 November 2017   00:57 Diperbarui: 3 November 2017   02:14 2263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu SDM yang memiliki fisik yang tangguh, mental yang kuat dan tubuh yang sehat di samping penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut WHO, secara global pada tahun 2016, sekitar 155 juta anak dibawah usia 5 tahun menderita stunting dan hampir 52 juta anak dibawah usia 5 tahun mengalami wasting dengan 17 juta diantaranya dalam kondisi parah. 

Secara global, Indonesia termasuk ke dalam 17 negara dengan masalah stunting dan wasting tertinggi. Berdasarkan data Riskesda, pada periode 2007-2013, prevalensi kekurangan gizi di Indonesia meningkat dari 18,4% menjadi 19,6%. Menurut hasil Pemantauan Status Gizi yang dilakukan oleh Direktorat Gizi Masyarakat, pada tahun 2015, terdapat sekitar 48 ribu anak usia 0-59 bulan menderita stunting dan sekitar 19 ribu anak usia 0-59 bulan mengalami wasting. Terkait dengan tujuan SDGS (Sustainable Development Goals) yang kedua, yaitu Tanpa Kelaparan, memiliki target pembangunan berkelanjutan hingga tahun 2030, salah satunya yaitu menghilangkan segala bentuk kekurangan gizi, termasuk stunting dan wasting pada anak usia dibawah 5 tahun.

Stunting adalah hasil dari gizi buruk jangka panjang pada anak usia dini. Sedangkan wasting adalah hasil dari kelaparan dan infeksi penyakit berkepanjangan yang dapat berujung pada kematian. Hal ini dapat mengancam masa depan seorang anak, karena efeknya yang cukup signifikan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan seorang individu. 

Studi menunjukkan bahwa stunting dan wasting sangat berhubungan dengan prestasi pendidikan yang buruk dan pendapatan yang rendah di kemudian hari. Anak yang menderita stunting atau wasting memiliki peluang besar untuk tumbuh dan berkembang dalam kondisi rentan terhadap penyakit, tidak sehat, kurang pendidikan, dan miskin. Oleh karena itu, wasting dan stunting merupakan prediktor buruknya kualitas sumber daya manusia yang selanjutnya menurunkan kemampuan produktif suatu bangsa di masa yang akan datang.

Pencegahan kejadian stunting dan wasting harus dimulai secara tepat sejak masa kehamilan, dengan pelayanan pranatal dan gizi ibu, berlanjut hingga anak berusia dua tahun. Istilah 1000 Hari Pertama Kehidupan atau the first thousand days mulai diperkenalkan pada tahun 2010 sejak dicanangkan Gerakan Scalling-Up Nutrition di tingkat global. Hal ini merupakan upaya strategis yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, khususnya pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk memberikan perhatian khusus kepada ibu hamil dan anak sampai usia 2 tahun dalam aspek kebutuhan pangan, kesehatan dan gizinya. 

Periode 1000 Hari Pertama Kehidupan terjadi pada 270 hari masa kehamilan dan 730 hari setelah kelahiran (Tirmester I pada masa kehamilan hingga anak usia 2 tahun). Kegagalan pertumbuhan pada periode 1000 hari pertama kehidupan, selain akan mengakibatkan gangguan pertumbuhan fisik, juga dapat menyebabkan gangguan metabolik, khususnya dalam metabolisme lemak, protein dan karbohidrat yang pada akhirnya dapat memicu munculnya penyakit degeneratif, seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung koroner pada usia dewasa. Diperlukan dukungan seluruh lapisan masyarakat terutama lintas sektor untuk menganggulangi permasalahan gizi di negeri ini, antara lain sektor ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan lingkungan, jadi bukan hanya masalah kesehatan saja.

Sebagai generasi Millenials yang merupakan generasi penerus bangsa, hal yang dapat kita lakukan di mulai dari diri sendiri, yaitu dengan melakukan perbaikan perilaku hidup sehat mulai saat ini, makan teratur sesuai jadwal, mengkonsumsi beraneka ragam jenis pangan lokal sesuai anjuran Pedoman Gizi Seimbang (PGS), agar kebutuhan zat gizi harian bisa tercukupi, dan kelak melahirkan generasi bangsa yang terhindar dari kejadian stunting dan wasting. 

Selain itu, dalam pencegahannya di tingkat masyarakat, upaya memperkenalkan masyarakat terhadap urgensi 1000 Hari Pertama Kehidupan bisa dilakukan dengan membuat inovasi aksi sosial yang mencakup edukasi kesehatan dan gizi pada sasaran ibu hamil dan anak sampai usia 2 tahun. Dikemas secara menarik, kreatif dan inovatif, baik pada media penyampaian ataupun konten yang ingin disampaikan, sehingga sesuai dengan karakteristik masyarakat perkotaan. Diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat yang beriringan dengan kesadaran akan perilaku hidup sehat untuk kemudian tercapai pula tujuan SDGS ketiga, yaitu kehidupan sehat dan sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun