Mohon tunggu...
Fiantika Dhiva
Fiantika Dhiva Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan salah satu mahasiswa di Universitas Airlangga. Saya memiliki kegemaran untuk menuls artikel dan suka mengikuti berita.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mencegah Stunting Untuk Mendorong Tumbuh Kembang Anak yang Sehat

30 Desember 2024   13:30 Diperbarui: 30 Desember 2024   14:28 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah Sakit Universitas Airlangga

Stunting adalah masalah gizi kronis yang terjadi akibat kekurangan asupan nutrisi dalam jangka panjang, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. Menurut data WHO (2021), stunting memengaruhi pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak, yang dapat berdampak pada kualitas hidup di masa dewasa. Indonesia sendiri menghadapi tantangan besar dalam menurunkan angka stunting. Berdasarkan laporan Riskesdas (2018), prevalensi stunting di Indonesia mencapai 30,8%. Untuk itu, intervensi yang komprehensif diperlukan agar tumbuh kembang anak dapat tercapai secara optimal.Salah satu upaya pencegahan stunting adalah melalui edukasi gizi dan pemantauan kesehatan. Penelitian yang dilakukan oleh Salsabila et al. (2023) menunjukkan bahwa pemberian makanan tambahan (PMT) yang terintegrasi dengan penyuluhan gizi di Posyandu dapat menurunkan risiko stunting sebesar 20%. Selain itu, pendekatan multisektoral yang melibatkan keluarga, pemerintah, dan institusi kesehatan menjadi kunci utama dalam memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang cukup.

Peran Rumah Sakit Universitas Airlangga
Sebagai rumah sakit pendidikan, RS Universitas Airlangga memiliki layanan kesehatan yang mendukung pencegahan dan penanganan stunting. Salah satu program unggulan adalah klinik tumbuh kembang anak, yang menyediakan layanan pemantauan pertumbuhan, konsultasi gizi, dan intervensi dini pada anak dengan risiko stunting. Menurut laporan RSUA (2023), klinik ini telah membantu lebih dari 500 anak selama setahun terakhir dengan pendekatan holistik, mulai dari skrining gizi hingga pemberian terapi nutrisi.

Selain itu, RSUA juga bekerja sama dengan Posyandu di sekitar Surabaya untuk memberikan edukasi gizi bagi ibu hamil dan menyusui. Berdasarkan penelitian Mumtazah et al. (2023), pendekatan ini dapat meningkatkan kesadaran keluarga akan pentingnya gizi seimbang, yang pada akhirnya mendukung pencegahan stunting.

Langkah-Langkah Mencegah Stunting:
Ada beberapa langkah penting yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting
1. Edukasi Gizi Sejak Dini: Memberikan pemahaman kepada ibu hamil dan menyusui tentang pentingnya asupan nutrisi yang seimbang selama masa kehamilan dan menyusui.
2. Pemantauan Pertumbuhan Anak: Menggunakan layanan di Posyandu atau fasilitas kesehatan seperti RSUA untuk memantau berat badan dan tinggi badan anak secara rutin.
3. Intervensi Nutrisi: Memberikan suplemen zat besi, vitamin, dan mineral kepada anak-anak dengan risiko malnutrisi.
4. Peningkatan Akses Layanan Kesehatan: Memanfaatkan layanan seperti klinik tumbuh kembang untuk mendapatkan penanganan dini dan konsultasi terkait gizi.

Stunting bukan hanya masalah individu, tetapi juga tanggung jawab kolektif. Dengan dukungan dari berbagai pihak, seperti keluarga, pemerintah, dan institusi kesehatan, diharapkan angka stunting dapat terus menurun sehingga generasi mendatang dapat tumbuh dengan sehat dan produktif.

Keluarga memegang peranan penting sebagai lingkungan pertama anak untuk memastikan tumbuh kembang optimal. Orang tua, khususnya ibu, perlu diberdayakan melalui program-program edukasi gizi yang dilakukan oleh institusi kesehatan seperti Posyandu atau klinik kesehatan. Ibu dengan pemahaman gizi yang baik cenderung lebih mampu menyediakan makanan bernutrisi bagi anak-anak mereka.

Tak hanya itu, kemajuan teknologi juga dapat menjadi senjata ampuh dalam memerangi stunting. Misalnya, aplikasi kesehatan yang dirancang untuk memantau status gizi anak dapat mempermudah orang tua untuk mencatat berat dan tinggi badan anak secara rutin. RS Universitas Airlangga telah mulai mengembangkan teknologi berbasis digital untuk memantau tumbuh kembang anak secara jarak jauh, khususnya bagi keluarga yang tinggal di daerah terpencil. Melalui inovasi ini, orang tua dapat melakukan konsultasi gizi secara online dengan tenaga medis tanpa harus datang ke fasilitas kesehatan secara langsung.

Dukungan pemerintah dalam pencegahan stunting juga tidak kalah penting, pemerintah pusat maupun daerah perlu memperluas cakupan program-program kesehatan berbasis masyarakat, seperti Kartu Indonesia Sehat,  yang memberikan akses gratis kepada ibu hamil untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan dan konseling gizi. Selain itu, penguatan program sanitasi dan akses air bersih juga menjadi kunci dalam mengurangi risiko infeksi yang dapat memengaruhi status gizi anak.

Dengan langkah-langkah strategis yang melibatkan semua pihak, diharapkan angka stunting di Indonesia dapat terus menurun. Generasi mendatang pun dapat tumbuh menjadi individu yang tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga cerdas dan berkontribusi besar bagi pembangunan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun