Manusia dititipi oleh Allah 3 daya, yaitu daya panca indera, daya imajinasi dan daya pikir atau akal. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling mulia. Karena apa? Karena manusia telah dianugerahkan oleh Allah berupa akal yang mampu mengolah rangsangan yang masuk melaui indera dan imajinasi.
Akan tetapi, ketiga daya tersebut tidak memiliki batasan karena dapat melakukan apa yang mereka kehendaki sebebas-bebasnya. Namun, karena ketiganya bersifat tak terbatas, maka kemampuan tersebut haruslah dibatasi oleh wahyu sebagai pedoman hidup manusia.
Adapun saat ini, banyak sekali manusia berilmu namun tidak memiliki basis keimanan atau tauhid. Sehingga manusia yang dititipi "kecerdasan" tersebut tidak mampu untuk memperhatikan kebebasan berpikir dan berkreasi. Maka dapat disebutkan bahwa orang yang berilmu namun tidak bertambah juga keimanannya sesungguhnya ia telah jauh dari Allah.
Mengingat hal tersebut dewasa ini, dalam ranah internasional yang realis, tidak sedikit negara yang akan menghalalkan segala cara untuk meraih national interestnya. Mulai dari pendekatan secara halus melalui diplomasi, berusaha menarik simpati negara target hingga melaksanakan tindak kekerasan atau peperangan.
Bencana Alam adalah senjata masa depan, Masuk akalkah?
Banyak negara yang saat ini diisukan mampu menciptakan bencana alamnya sendiri. Meskipun belum mampu dibuktikan secara pasti tapi tentulah tidak mengherankan mengingat sifat dasar manusia yang tidak pernah puas akan sesuatu. Tidak mengherankan manusia bisa menciptakan sebuah robot dengan wujud prajurit yang mampu membunuh targetnya sendiri tanpa ampun.
Para ilmuan juga mampu membuat pesawat tempur yang biasa dsebut dengan "pesawat siluman" karena berwujud transparan dilengkapi teknologi yang canggih. Ciptaan tersebut tentu berasal dari pikiran kreatif dan penelitian dari seseorang atau sekelompok manusia.
Lalu, mengapa bencana alam dapat disebut sebagai bencana masa depan? Dahulu banyak orang yang menganggap bahwa teori pergeseran lempeng hanyalah sebuah guyonan semata yang tidak mungkin dapat diuji kebenarannya. Namun saat ini apakah yang terjadi? teori tersebut telah masuk kedalam daftar kurikulum pendidikan diseluruh negara di dunia. Tidak hanya dipelajari para pelajar di sekolah dasar, namun diajarkan juga di setiap universitass dunia.
Dahulu, ilmuan yang mengatakan bumi bulat dihukum mati karena  dianggap bertentangan dengan doktrin gereja. Selain itu, penemu teori atom dikatakan gila karena dianggap tidak masuk akal. Namun, apa yang terjadi? teori atom tersebut benar-benar terbukti dan diakui dunia ketika terjadinya ledakan di Hirosima dan Nagasaki.
Berangkat dari suatu perkiraan, asumsi dan opini tersebutlah tidak memungkinkan akan menghasilkan suatu teori yang dapat diuji kebenarannya melalui serangkaian penelitian yang memakan waktu bertahun-tahun. Meskipun baru bisa dibuktikan selang berpuluh tahun kemudian akan tetapi, hal tersebut tentu tidak bisa kita lihat dengan sebelah mata.
Bencana alam sebagai senjata masa depan tentu tidak menutup kemungkinan untuk bisa terjadi meskipun belum adanya penelitian lebih lanjut. Gunung meletus, gempa bumi dan tsunami bisa jadi merupakan ulah suatu negara dengan mengirimkan sinyal gelombang elektromagnetik untuk negara target. Maka, dibutuhkan pembuktian luar bisa bahwa suatu tsunai yang terjadi di negara A adalah ciptaan yang dilakukan oleh negara B.