Ia merupakan raja yang paling terkenal dalam bidang ilmu pengetahuan. Dinasti ini mampou meneruskan tradisi kemajuan peradaban yang sebelumnya telaah dibangun oleh khulafaurrasyidin.
Tidak hanya itu, Dinasti Umayyah telah membuka pintu lebih lebar dan lebih luas ke arah pengembangan dan perluasan bidang ilmu pengetahuan dan dengan strategi menggunakan Bahasa Arab sebagai media utama dan bahasa resmi tata usaha negara dan politik.
Ia bukan hanya negarawan yang ahli dalam tata negara dan militer namun juga sangat dekat dengan para ulama. Karen aitu ia sangat senang mendengar nasihat apapun dari ulama.
Di samping itu, ia juga sangat mencintai sastra dan seni melalui berbagai seni syair dan pujian. Ia juga telah berusaha keras dalam menstabilkan kondisi negara dengan mengembalikan kejayaan Dinasti Umayyah yang mundur di era Yazid bin Abdul Malik.
Selain itu, ia juga berusaha untuk menstabilkan kekosongan kas negara dengan menata kembali administrasi pajak dengan menaikannya khususnya pada muslin non Arab terlebih non Muslim. Beliau juga berhasil menaklukan Armenia, Qaisaria dibawah Kerajaan Romawi dan Turki.
Iapun menghidupkan kembali pendidikan tafsir syari'ah sebagaimana Umar bin Abdul Aziz. Dalam usahanya, ia juga telah memproklamasikan Andalusia sebagai negara merdeka di tahun 138 H.
Selama 20 tahun (105-125 H/ 724-743 M), ia dikenang sebagai khalifah yang terbaik karena pribadinya yang luhur dan berbudi pekerti. Ia juga tidak memberi imbalan apapun pada keturunan Bani Umayyah sampai mereka rela untuk berjuang di jalan Allah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H