Apakah empirisme dan meterialisme merupakan satu satunya metodologi untuk memproses data? Karena saat ini, terjadi  keterputusasaan antara hubungan internasional Barat dan aktivitas pengamalan manusia, lalu dapatkah Islam dijadikan acuan dalam megeneralisasi optik alternatif dalam berteori?
Untuk itu, diperlukan adanya perbedaan antara kontruksi Islam sebagai budaya, agama, identitas dan woldview dalam teori Hubungan Internasional dan llmu hubungan internasional. Lalu bagaimanakah Islam membangun visinya sendiri tentang Hubungan Internasional dan tentang teori dunia. Islam memiliki landsan berbeda yang mengandung kebenaran dan kehidupan yang baik, sehingga bisa menularkannya ke dunia Barat.
Namun, meskipun Hubungan Internasional dalam Islam ada dan mungkin dilakukan, akan tetapi tantangannnya dalah prakteknya.
Konteksnya: Banyak KonfrontasiÂ
Salah satu tantangannya adalah adanya:
-Tantangan sekularisme dan modernitas dengan negara-bangsanya.
-Globalisasi proyek liberal-modernis di luar Barat.
Perdebatan ini sudah berjalan karena pemikiran Huntington dan Fukuyama (1992), Islam diasumsikan sebagai sistem pemikiran dan keyakinan yang spesifik. Islam ditempatkan di ranah geopolitik daripada objek pemahaman budaya. Namun, tentu saja keberadaan Hubungan Internasional dalam Islam tidak dapat diabaikan sama sekali karena Islam telah mendarah daging dalam setiap aspek kehidupan.
Disadur dari karya Syeikh Shahrbanou Tadjbakhsh