Sebagian orang masih belum mengenal dan asing dengan kata Praaksara. Praaksara merupakan mas ayang disebut sebagai prasejarah atau gabungan kata dari Pra artiunya sebelum dan aksara berarti tulisan yang Dapat diartikan sebagai zaman atau masa ketika masih belum mengenal tulisan. Atau, belum ada temuan peninggalan berupa tulisan pada zaman itu. Masyarakat di Indonesiua mulaiu meninggalkan masa praaksara dengan memngenal tulisan yaitu padaabad  5 Masehi. Ini ditunjukkan dari peninggalan pada masa lalu yaitu tujuh buah Yupa (Batu bertulis peninggalan kerajaan Kutai) di Mura Kaman, Kalimantan Timur.
Periodisasi praaksara berdasarkan alat-alat kehidupan dibagi menjadi 2 kehidupan yaitu: Zaman batu dan Zaman logam. Dimana zaman tersebut sebagian alat-alat penunjang kehidupan manusia, misalnya untuk mencari dan mengolah makanan masih terbuat dari batu ataupun logam tergantung pada zaman tersebut.
Zaman praaksara berlangsung cukup lama. Kehidupan manusia purba yang hidup pada masa itu berkembang sedikit demi sedkit. Tahap-tahapan berkembanganya dapat dilihat dari alat-alat yang digunakan pada masa itu. Pertama, masa berburu dan meramu tingkat awal dimana corajk kehidupan pada masa itu adalah hidup berpindah-pindah (Nomaden). Berburu merupakan kegiatan yang dilakukan dalam mencari makanan pada saat itu sedangkan meramu adalah kegiatan untuk mendapatkan bahan makanan yang cara pengumpulannya dengan tumbuh-tumbuhan. Kedua, masa berburu dan meramu tingkat lanjut dimana pada masa ini kehidupan sudah setengah menetap (Sedenter). Dimana manusia te;lah pintar dan tau cara mengolah tanah dengan berpadi serta mengenal tuhan atau keyakinan. Ketiga, masa bercocok tanam dengan cara ini manusia telah berevolusi dalam masa praaksara karena manusia yang awalnya hidup bergantung pada alam beralih kepada pengelola alam. Kehidupan bergotong royong telah mereka kenal untuk mengatur kehidupan bersama mulai ada peran pemimpin. Pada masa ini telah ada bangunan-bangunan Megalitik yaitu bangunan-bangunann yang dibuat dari batu besar. Pembangunan megalitik tersebut disangkut pautkan pada penghubung dan penghormatan serta pemujaan roh leluhur dengan mempercayai antara yang tekah meninggal dan yang masih hidup masih memiliki hubungan. Contohnya adalah Menhir, Dolmen, Sarkofagus, Waruga, Arca dan lain sebagainya. Keempat, masa perundagian dimana pada masa ini manusia telah mengenal teknik-teknik pengolahan logam antara lain teknik tempa, teknik cetak lilin, dan teknik cetak ulang. Dimana peralatan yang sering diguanakan adalah kapak corong, arca perunggu, dan bejana perunggu dan masih banyak yang lainnya.
Asal- usul nenek moyang bangsa Indonesia yaitu berasal dari daratanb Asia. Perpindhaan tersebut terjadi kurang lebih 1.500 SM sampai 500SM. Dengen keberlangsungan bertahap-tahap atau bergelombang. Perpindahan dan persebarana bangsa melayu Austranesia ke Indonesia yaitu dengan 2 periode. Periode pertama, berlangsung sekitar 1.500 SM yang sering disebut bangsa Proto Melayu yang berasal dari Yunan (China Selatan) dengan melalui dua ajalan yaitu jalan barat dari Thailand dan jalan timur daro Vietnam. Sedangkan periode kedua, berlangsung sekitar tahun 500SM yang sering disebut dengan Deutero Melayu (Melayu Muda) dimana mereka masuik ke Indonesia dengan melalui jalan Barat yaitu semenanjungMelayu.
Dengan paparan diatas tentunya kita dengan mudah memahami masa praaksara dan asal-usul nenek miyang bangsa Indonesia kan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H