Mohon tunggu...
Lutfiah Anggraeini Wasiati
Lutfiah Anggraeini Wasiati Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

jangan menunggu bisa untuk terbiasa, tapi semua bisa karna terbiasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dukungan Sosial Keluarga dalam Meningkatkan Kesejahteraan Pendidikan Anak

23 November 2021   07:05 Diperbarui: 23 November 2021   07:11 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keluarga merupan sekelompok primer yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki keikatan golongan darah,perkawinan ataupun adopsi.keluarga merupakan sircle paling utama dalam membentuk kateristik anak selain dari sircle sosial lainnya.memberikan asupan yang sehat terhadap mindset anak dari usia dini secara konstan akan preventif untuk menghasilkan generasi yang berkualitas.permasalahan anak merupakan permasalahan yang sangat penting karna pada usia anak-anak mereka akan cenderung ceroboh dalam berperilaku sedangkan,pada masa remaja mereka cenderung labil dalam mengambil keputusan entah dalam sircle pertemanan ataupun pengelolaan pendidikannya.

Bagi anak yang paling penting ketika masa pancaroba mereka adalah mengawasi dan memberikan hal-hal positif seperti yang diucapkan oleh imam al-syafi`I yang artinya demi Allah kehidupan pemuda itu seharusnya tergantung pada ilmu dan taqwa.apabila keduanya-duanya tidak ditemukan maka kehidupan pemuda tersebut tidak berarti apa-apa.[1]untuk menaggulangi hal-hal yang tidak etis,pada moment inilah peran orang tua sanagat dibutuhkan untuk membimbing dan mengarahkan anak dengan pendidikan akhlak yang sopan santun,seperti pendidikan jasmani,keterampilan dan lain-lain.

 Peran orang tua sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kesejahteraan anak,mereka dengan kasih sayangnya memberikan nasihat,every examples yang tanpa sengaja sudah tersurat dalam mindset anak sejak dini.contoh sederhananya saja adalah mendahulukan kaki kiri untuk memasuki kamar mandi yang dianjurkan untuk umat muslim,membaca do`a sebelum melakukan aktifitas,menggosok gigi sebelum tidur yang bisa saja jika tidak membersihkan gigi sebelum tidur dapat mengakibatkan gigi berlubang,iritasi dan penyakit gigi lainnya.saya pernah membaca dalam buku yang berjudul how to stop feeling like sh*t karya dari Andre Owen yang merupakan podcaster dan pembicara internasional.dalam buku itu menjelaskan beberapa skenario kehidupan beliau dan yang paling saia ingat adalah pada hari kelulusan sekolahnya,beliau mebeli baju dengan ibunya untuk dipakai pada hari kelulusan tersebut namun,ada satu moment dimana beliau didiskiminasi oleh dua orang teman perempuannya dengan mengatakan, “Ya Tuhan,apa yang dia pakai?!”

 lalu mereka tertawa terbahak-bahak dan pada situasi tersebut yang mulanya beliau merasa cantik seketika merasa aneh dan konyol.skenario tersebut terlihat remeh namun,beliau merasakan malu dan penghinaan depan umum.ketika kita masih muda,kita dipermalukan oleh keluarga,teman bermain atau teman sekolah,sebagai orang dewasa,kita melihat rasa malu yang sama dalam kemitraan kita,ditempat kerja,dengan teman-teman dan dengan keluarga kita.[2]dalam short story tersebut dapat disimpulkan bahwasanya anak dapat merekam hal-hal kecil yamg menurut mereka sangat kontraktif.

Sebagai orang tua sebenernya mereka harus tau kebutuhan dan watak anak.kemudian di salurkan pada hal-hal yang bermanfaat dan jangan sampai terjerumus pada dekadensi moral.seperti yang pernah dikatakan oleh Syeikh Mustafa al-Ghalayaini yaitu:”sesungguhnya ditangan generasi penerus nasib suatu kaum(maju dan mundurnya suatu kaum terserah pada generasi mudanya).

 Keluarga merupakan dukungan dan pengaruh langsung dalam kesejahteraan subjektif anak. Untuk itu orang tua hendaknya menyiapkan dukungan sosial yang sesuai bagi remaja dan membangun interaksi yang baik dengan anak diantara kesibukannya bekerja. Peran dukungan sosial keluarga merupakan suatu pertolongan, semangat dan pemberian bantuan kala anak sedang menghadapi kesusahan. 

Orang tua sebagai jembatan antara anak dengan dunia luar sangat berperan dalam hal memberikan motivasi, dukungan, dan memberikan rasa percaya diri untuk bersosialisasi dengan dunia luar. Dukungan sosial keluarga berhubungan dengan keberhasilan bina diri dalam membentuk kemandirian sosial anak. Sehingga di dapatkan kesimpulan bahwa ada pengaruh bimbingan orang tua di rumah terhadap kemampuan sosialisasi pada anak.

refrensi:

[1] Abdul Rohman,Aidy Albab,dan M.Fadlun ,pidato tiga Bahasa(Surabaya:Pustaka Agung Harapan,2009),Hal.155.

[2] Andia Owen,how to stop feeling like sh*t(Yogyakarta:Shira Media,2019),Hal.xxiii

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun