Mohon tunggu...
Muhammad Luthfi
Muhammad Luthfi Mohon Tunggu... -

jadi lah diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sejarah Seni Lukis-Lukisan Dinding (Mural)

12 April 2014   20:59 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:45 3316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mural Berasal dari murus/kata dari bahasa latin yang memiliki dari dinding dalam pengertian kontemporer, moral adalah lukisan berukuran besar yang dibuat pada dinding interior ataupun eksterior. Langit-langit, atau bidang datar lainnya. Atau akarmuasal mural dimulai jauh sebelum  peradaban modern, bahkan diduga sejak 3000 tahun SM. Sejumlah gambar prasejarah pada dinding gua diantar mira, spanyol, dan blascau, perancis yang memiliki lukisan aksi-aksi berburu, meramu dan aktivitas religius, kerap kali disebut sebagai bentuk moral generasi 1. Moral di indonesia sudah ada sejak zaman kemerdekaan pada saat itu para pejuang mengekspresikan keinginannya melalui grafity. Walaupun dengan skill dan peralatan yang masih sederhana, kosep tulisan di dinding menjadi paling aman untuk mengekspresikan pendapat secara diam-diam pada saat itu (Gusman, 2005)

Beberapa tahun lalustdion gajayana malang dipenuhi oleh karya seni mural, namun kini telah lenyap oleh renovasi. Padahal ruang-ruang alternatif seperti ini cukup penting sebagai wadah ekspresi anak-anak muda. Konsekuensinya semakin banyak, muncul mural-mural di berbagai ruang publik di malang. Sebagian orang mungkin menganggao negatif, namun tidak bisa kita pungkiri saat ini kita berada ditengah budaya yang kompleks dan melahirkan warna-warna baru sebagai ekspresi seni. Mural mulai berkembang menjadi mural modern ditahun 1920-an di meksiko dengan pelopor nya antara lain Diego Rinera, Jose Clementre Orozko, dan David Alvaro. Tahun 1970-1990 mural mulai memperhatikan eksintesisnya dalam Jan-Mikel Busquets grafity nya disudut-sudut kota dan di new york dengan tulisan S.A.M.O. sebagai identitas. Hal ini kemudian menginspirasikan banyak seniman lain untuk berkarya di ruang publik. Salah satu seniman yang terpengaruh adalah Keith Haring yang kemudian banyak mengerjakan dan dianggap sebagai seniman mural selama karirnya (Sentosa, 2003)

Lukisan dinding roma : abad I-III Masehi

Lukisan dinding jauh lebih rentah jika dibandingkan dinding itu sendiri, maka tidak mengherankan kalau lukisan dinding dari masa kekaisaran roma tidak banyak yang tersisa. Banyak lukisan dinding yang masih selamat justru karena bencana alam yang membuatnya tertimbun dalam abu dan pasir, atau memang lukisan itu dibuat di bawah tanah. Sebagai contoh yang di pumpeii, doura-eurospus dan makam romawi mereka tidak terlalu terkenal, tetapi mereka menunjukkan bahwa dalam komunitas roma, sudah sewjarnya rumah didekorasi dengan sama halnya dengan menghias dengan mozaik

Mural memberikan definisi sebagai lukisan terbesar yang dibuat untuk mendukung ruang arsitektur, definisi tersebut bila diterjemahkan bisa lanjut, maka mural sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari bangunan dalam hal ini dinding. Dinding dipandang tidak hanya sebagai pembatas ruang walaupun sekedar unsur yang harus ada dalam bangunan rumah atau gedung, namun di dinding juga dipandang sebagai medium untuk memperindah ruang. Kesan melengkapi arsitektur bisa dilihat pada bangunan gereja katolik yang bercorak batok yang melukis atap gerja yang biasanya berupa kubah dengan lukisan awan dan cerita di alkitab. Mural juga berarti lukisan yang dibuat langsung maupun tidak langsung pada permukaan dinding suatu bangunan, yang tidak langsung memiliki kesamaan dengan lukisan. Perbedaan nya terletak pada persyaratan khusus yang harus dipenuhi oleh lukisan dinding yaitu ketrkaitan nya dengan arsitektur atau bangunan, baik dari segi desain (memenuhi unsur estetika) maupun serat perawatan dan juga dari segi kenyamanan pengamatan nya (2000:76) mural dalam perjalanannya seni rupa tidak bisa dilepaskan dari zaman prasejarah kira-kira 31.500 tahun silam, ketika ada lukisan gua di-Lascaux, selatan perancis, mural y6ang dilukis orang-orang zaman prasejarah menggunakan cat air yang terbuat dari sari buah limun sebagai medianya. Lukisan mural pada zaman prasejarah ini paling banyak ditemukan di perancis. Di perancis, ada sekitar 150 tempat  mural ditemukan, kemudian di spanyol ada 128 tempat dan di italia mural ditemukan di 21 tempat.

Teori Sutherland mengatakan mural itu perilaku yang termasuk yang termasuk menyimpang dalam pergaulan yang begitu kurang diterima di masyarakat tetapi mural mengandung berbagai makna-makna yang terkandung dalam seninya. Maka dari itu mural bisa diterima di masyarakat karena bisa membuat orang menjadi berkarya seni dan berkreatif.

Sumber: kampoeng seni

www.lukisan.info/art/sejarah-senilukis,lukisan-lukisan,dinding-mural

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun