Kawasan harapan baru merupakan kawasan dengan berbagai gunung yang tersusun dengan batu pasir ini terletak di Jl. Akasia, Harapan Baru, Kec. Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, nama dari gunung ini sudah dikenal oleh masyarakat sekitar dengan nama Gunung Naruto
Secara fisiografis Geologi regional kawasan Samarinda termasuk dalam cekungan Antiklinorium berdasarkan Peta Lembar Geologi Samarinda (Supriatna, 1995) dan untuk kawasan harapan baru ini termasuk dalam Formasi Pulau balang
Di lokasi ini tidak dimanfaatkan sebagai lahan pertambangangan, melainkan sebagai daerah pemukiman warga
Batupasir terbentuk dari butiran yang tersemen yang kemudian disebut fragmen dari batuan asal atau fragmen dari kristal-kristal mineral. Semen yang mengikat butir-butir bersama biasanya merupakan kalsit, lempung, dan silika. Ukuran butir batu pasir adalah berkisar dari 0,0625 mm hingga 2 mm
Warna tanah juga tidak selalu merata, kita juga bisa menemukan tanah yang lapisan atasnya berwarna gelap, sedangkan lapisan bawahnya berwarna lebih terang. Warna tanah kadang-kadang juga menunjukkan drainase yang baik. Drainase yaitu penyaluran atau penyaliran air dari proses penyiraman pada tanaman, sehingga memengaruhi pertumbuhan tanaman. Beberapa tanah terlihat dengan warna yang dominan berkarat dikarenakan proses teroksidasi, tanah dihasilkan dari kandungan besi dalam tanah yang teroksidasi dan mengeluarkan warna berkarat akibat mengalami kontak dengan air
Tidak hanya itu batupasir mempunyai banyak kegunaan contohnya dalam industri konstruksi, batupasir dapat digunakan sebagai material di dalam pembuatan gelas, kaca dan Serpih, bisa juga sebagai bahan perabotan rumah seperti cobek, dll. Gipsum, sebagai bahan perekat, penyaring, pupuk tanah, penambah kekerasan bahan bangunan, dan bahan kapur tulis.
Namun bukan hanya itu terdapat pula potensi negatif akan mengalami kelongsoran dikarenakan gunung cukup tinggi sekitar 7-8 meter, akan tetapi para warga sudah mempersiapkan hal kemungkinan tersebut terjadi dengan membangun rumah setidaknya 2 meter dari gunung tersebut
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H