Mohon tunggu...
fia Makkiyah
fia Makkiyah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Model Pembelajaran Pas, Siswa pun Cerdas

10 April 2017   12:43 Diperbarui: 10 April 2017   20:30 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam kelangsungan perkembangan dan pertumbuhan anak, perlu sebuah layanan yang baik, baik di rumah ataupun sekolah. Orang tua harus memberi pelayanan yang baik dan telaten demi perkembangan anaknya kea rah yang lebih baik. Sedangkan di sekolah bukan lagi peran orang tua, melainkan guru di sekolah. Guru bertugas memberi bimbingan dan layanan, guru harus memahami kondisi dan karakter siswanya, sehingga sangat perlu sebuah model pembelajaran berbasis bimbingan dan konseling.

Untuk membelajarkan siswa sesuai dengan cara- gaya belajar mereka sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan optimal ada berbagai macam model pembelajaran. Dalam prakteknya, seorang guru harus ingat bahwa suatu model pembelajaran haruslah mempertimbangkan antara kondisi siswa, materi ajar dan media atau fasilitas di sekolah. Karena seorang guru ibarat seorang dokter dan siswa adalah pasiennya, seorang dokter tidak akan memberi resep kepada pasiennya sebelum ia memeriksa keadaan pasiennya dan mendengarkan keluhannya. Barulah setelah itu ia mulai mendiagnosa pasiennya dan memberikan obat yang sesuai dengan kondisi pasiennya.

Begitu juga dengan seorang guru. Guru bukanlah diktatoris namun fasilitator yang harus mempelajari siswanya, sehingga dengan kondisi siswanya ia harus mencari hipotesis untuk mengobati masalah yang didapat oleh siswanya atau mengembangkan potensi siswanya. Banyak sekali pembelajaran yang didesign berbasis bimbingan dan layanan yang dianggap mampu menjadi alternative untuk pembelajaran. Salah satunya model Koperatif (CL, Cooperative Learning). Kegiatan ini adalah pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkonstruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inquiry. Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohesif (kompak – partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri dari 4-5 orang, siswa heterogen (kemampuan, gender, karakter), ada control dan fasilitasi, dan meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau presentasi. Pembelajaran berbasis bimbingan dan layanan ini semata-mata untuk menyesuaikan dengan kondisi siswa dan tidak salah dalam mendiagnosa kebutuhan siswanya. dan masih banyak model pembelajaran lainnya yang berbasis bimbingan dan layanan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun